Sosok.ID - Tiba di Tanah Air dengan diselimuti duka kepergian Emmeril Kahn Mumtadz, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil bersimpuh menangis di lutut Ibundanya.
Setelah pencarian panjang di Sungai Aare, Bern, Swiss, sulung Ridwan Kamil dan Atalia Praratya yang karib disapa Eril, dinyatakan meninggal dunia karena tenggelam.
Otoritas setempat di Swiss juga telah mengganti status pencarian Eril yang semula 'orang hilang' menjadi 'orang tenggelam'.
Keluarga Ridwan Kamil, melalui diskusi panjang dengan MUI Jabar, menyimpulkan bahwa Emmeril Kahn Mumtadz telah meninggal dunia, sehingga dilaksanakan salat ghaib untuk jasadnya.
Ridwan Kamil dan keluarga memutuskan kembali ke Indonesia setelah pencarian Eril selama seminggu sejak Kamis (26/5/2022), tidak membuahkan hasil.
Dilansir dari Tribunnews.com, setiba di kediamannya di Bandung, Jawa Barat, tampak Ridwan Kamil dengan langkah gontai menuju Tjutju Sukaesih, ibundanya.
Emil, begitu ia disapa, langsung melepaskan kacamatanya dan memeluk sang Ibunda. Tangisannya pecah di lutut wanita sepuh yang melahirkannya.
Sementara tangan lembut Tjutju mengusap punggung putranya. Tangisan Ibu dan anak itu pecah bersamaan.
Video yang menunjukkan momen penuh duka itu viral di berbagai jagat maya.
Salah satu yang mengunggahnya yakni akun Instagram @jabarquickresponse.
"Tiada yang dapat menggantikan kekuatan cinta kasih orang tua kepada anaknya. Hangatnya pelukan dan senyuman mereka begitu menenangkan," tulis keterangan akun tersebut.
Untuk diketahui, Ridwan Kamil dan keluarga tiba di Indonesia pada Jumat (3/6/2022) dan tiba di Bandung pada 18.35 WIB.
Dikutip dari Kompas.com, sebelum tragedi maut tersebut, mulanya kedatangan Eril dan keluarga ke Swiss adalah untuk mencari sekolah guna melanjutkan pendidikan S2.
Eril dinyatakan hilang saat berenang di Sungai Aare, Bern, Swiss, karena terseret arus.
Ridwan Kamil sebelum kepulangannya ke Indonesia sempat melantunkan adzan di pinggir Sungai Aare untuk melepas kepergian putranya.
Kang Emil, Ibu Atalia, dan Zara, juga tampak melarungkan bunga mawar merah muda dan terduduk menatap Sungai Aare, bak megucapkan selamat tinggal kepada Emmeril Kahn Mumtadz.
Lantunan-lantunan doa hingga saat ini masih terus dipanjatkan termasuk oleh masyarakat Indonesia.
Meski dinyatakan tenggelam, otoritas Swiss masih akan terus mencari jasad Eril, hingga waktu yang tidak terbatas. (*)
Baca Juga: Putra Ridwan Kamil Meninggal Dunia, Denny Sumargo Ikhlas Dikutuk Netizen: Silahkan Salahkan Saya