Sosok.ID - Bak jatuh tertimpa tangga, tampaknya itu lah peribahasa yang menggambarkan kondisi pasangan suami istri yang satu ini.
Usai menikah, kebanyakan pasangan suami istri ingin segera memiliki momongan.
Namun, karena satu dan lain hal, pasangan suami istri baru dikaruniai anak setelah beberapa tahun menikah.
Bahkan, ada yang tak diberi keturunan hingga akhir hayat mereka.
Kisah sedih ini juga dialami pasutri asal India Shrey Sagar (35) dan istrinya.
Karena tak kunjung memiliki keturunan, Shrey Sagar bahkan digugat oleh kedua orang tuanya.
Dikutip dari BBC via Kompas.com, Selasa (17/5/2022), Shrey Sagar dituntut Rp 9,5 miliar oleh kedua orang tuanya.
Kedua orang tua Shrey Sagar, Sanjeev (61) dan Sadhana Prasad (57) menuntut ganti rugi dengan jumlah tersebut dengan harapan sang putra bisa segera memberi cucu pada mereka.
Keduanya memberi jangka waktu selama setahun kepada Shrey Sagar dan istrinya untuk memiliki momongan.
Hal itu dikarenakan mereka sudah tak tahan untuk menimang cucu.
Diketahui, uang ganti rugi itu untuk mengganti biaya yang dikeluarkan Sanjeev dan Sadhana Prasad untuk mendukung kesuksesan Shrey Sagar.
Prasad mengaku telah menguras tabungannya sebesar 65.000 dollar AS atau sekitar Rp 952 juta untuk mengirim Shrey Sagar ke tempat pelatihan pilot di Amerika Serikat pada 2006.
Setahun kemudian, Shrey Sagar kembali ke India.
Prasad dan suaminya pun harus harus menanggung kebutuhan finansial putranya selama dua tahun lebih.
Sebab, Shrey Sagar tak kunjung menemukan pekerjaan selama periode waktu tersebut.
Sampai akhirnya Shrey Sagar berhasil mendapatkan pekerjaan sebagai pilot.
Pada 2016, Shrey Sagar pun dijodohkan dengan wanita pilihan Prasad dan Sanjeev, yakni Shubhangi Sinha.
Prasad dan Sanjeev menggelontorkan biaya fantastis untuk menggelar pesta pernikahan mewah.
Resepsi pernikahan di hotel bintang lima, hingga mobil mewah seharga 80.000 dollar AS atau sekitar Rp 1,17 miliar.
Tak hanya itu, Sagar dan Sinha juga melaksanakan bulan madu di luar negeri.
Prasad dan Sanjeev hanya berharap bakal segera memiliki cucu usai menikahkan putranya.
Namun, mereka harus menelan pil pahit lantaran impian tersebut tak kunjung terwujud hingga kini.
"Putra saya telah menikah selama enam tahun tetapi mereka masih belum merencanakan bayi," kata Prasad.
"Setidaknya jika kita memiliki cucu untuk menghabiskan waktu bersama, rasa sakit kita akan tertahankan," lanjut dia.
Pengacara pasangan usia 30an tahun itu, AK Srivastava mengatakan bahwa orang tua itu menuntut ganti rugi "karena kekejaman mental".
"Impian setiap orang tua untuk menjadi kakek-nenek. Mereka sudah bertahun-tahun menunggu untuk punya cucu," ujar Srivastava kepada The National.
Petisi pasangan itu, yang diajukan di Haridwar, diperkirakan akan disidangkan di pengadilan pada Selasa, 17 Mei 2022.
Namun, Sagar dan Sinha sampai saat ini belum juga memberikan komentar soal gugatan tersebut.
(*)