16 Tahun Proyek Jembatan Mangkrak, Seorang Warga Rela Jual Ginjal untuk Bantu Pemerintah yang Sebut Kekurangan Dana

Jumat, 13 Mei 2022 | 15:39
(Facebook/Alin Pangalima)

Alin Pangalima.

Sosok.ID - Seorang mahasiswa IAIN Sultan Amai Gorontalo, membuat tindakan yang mencuri perhatian masyarakat.

Dia adalah Alin Pangalima yang mengatakan akan menjual ginjalnya untuk membantu pemerintah membangun jembatan setempat.

Postingan Alin Pangalima viral di sosial media Facebook.

Dia tampak membawa spanduk bertuliskan penegasan bahwa dia akan menjual ginjalnya.

"Saya mau jual ginjal untuk pembangunan Jembatan Goyo. Save Goyo!," tulis spanduk itu, dikutip Sosok.ID dari Grid.ID, Jumat (13/5/2022).

Alin agaknya dongkol dengan alasan pemerintah setempat yang mengatakan bahwa dana daerah tidak cukup untuk membangun jembatan tersebut.

Sudah lebih dari satu dekade sejak pembangunan mangkrak, menyebabkan masayarakat kesulitan dan bahkan mencelakai mereka.

"Soalnya dana daerah katanya ndak cukup untuk membiayai pembangunan jembatan yang sudah 16 tahun mangkrak. Mungkin 'ginjal' saya bisa sedikit membantu," tulisnya.

Alin sengaja menyindir pemerintah daerah yang tidak peduli dengan keselamatan rakyatnya.

Jembatan itu, ketika banjir, membuat warga tak bisa membedakan yang mana jalan yang mana sungai.

Alin Panglima dalam fotonya terlihat membelakangi struktur bangunan, bagian dari pembangunan mangkrak tersebut.

Dia melakukan protes pada 12 April 2022 melalui sosial media Facebooknya.

Ketika sungai meluap, akses penghubung antara Ollot dan Goyo menjadi sangat berbahaya bagi masyarakat.

Alin juga menyoroti biaya yang harus dikeluarkan warga untuk menyebrang menggunakan rakit.

Sekali menyebrang dalam kondisi sungai normal, menaiki rakit dipatok harga Rp 3.000.

Meski tak terlalu mahal, nominal itu menjadi banyak jika dilakukan berkali-kali bolak-balik selama sebulan.

"Kedua, biaya yang harus dikeluarkan untuk menyebrang sungai lewat rakit. Saat sungai normal, biayanya 3.000 rupiah sekali lewat."

"Bayangkan masyarakat berapa kali lewat dalam sebulan di tempat ini," tulisnya.

Di saat hujan turun, biaya menyeberang dengan rakit akan dibandrol seharga Rp 10 ribu.

Belum lagi, risiko menyebrang di saat suangai meluap karena hujan.

Alin khawatir kondisi itu akan menyebabkan korban jiwa.

"Yang jika orang hamil muda lewat secara terus menerus di jalan Goyo itu, pasti akan mengalami keguguran atau bahkan lahir prematur."

"Juga banyaknya kecelakaan yang terjadi menjadikan ini sekali lagi layak diusut tuntas. Sangat disayangkan sekali," lanjutnya.

(Facebook/Alin Pangalima)
(Facebook/Alin Pangalima)

Kondisi sungai di Goyo saat banjir meluap

Alin, memperjuangkan pembangunan jembatan itu demi kesejahteraan rakyat Goyo. (*)

Baca Juga: Innalillahi Wa Inna ilaihi Rajiun, Iqlima Kim Mantan Aspri Hotman Paris Muntah Darah dan Belatung, Diduga Disantet Sosok Ini

Editor : Rifka Amalia

Sumber : Grid.ID

Baca Lainnya