Sosok.ID - Sebuah video viral baru-baru ini merekam kekacauan di sebuah acara pernikahan.
Dimana dalam acara pernikahan itu, ayah mertua tampak mengamuk pada sang mempelai pria.
Lantas, apa yang menjadi pemicu ayah mertua mengamuk mempelai pria di acara pernikahan putrinya?
Melansir dari Eva.vn via TribunStyle.com, kekacauan itu terjadi di pernikahan yang digelar di Pingdingshan, Provinsi Henan, China pada 26 April 2022.
Dalam video yang diambil seorang tamu undangan, tampak sebuah mobil diparkir di lokasi acara.
Mobil yang dihias bunga-bunga mewah itu tampaknya untuk mengangkut pasangan pengantin.
Para kerabat berkerumun untuk menyaksikan sang pengantin wanita diboyong ke rumah suaminya.
Namun, di tengah-tengah momen tersebut, mendadak ada insiden tak terduga.
Sebelum sang pengantin wanita naik mobil, mempelai pria tampak memberikan sebuah amplop.
Amplop berwarna merah itu rupanya berisi uang tunai.
Adapun, uang tunai itu merupakan mahar dari pihak laki-laki.
Sebelum acara pernikahan, kedua belah pihak telah menyepakati jumlah maharnya.
Namun, saat amplop tersebut dibuka, jumlahnya tak sesuai dengan yang dijanjikan oleh pihak mempelai pria.
Merasa ditipu, pengantin wanita pun kesal.
Ia juga ogah-ogahan masuk ke dalam mobil.
Ayah sang pengantin wanita yang mengetahui hal itu pun langsung diliputi amarah.
Blak-blakan di depan para kerabat dan tamu undangan, ia memaki mempelai pria.
Sebagai ayah, ia tak terima lantaran harga diri keluarganya bak diinjak-injak oleh sang menantu.
"Saya akan membesarkan putri saya untuk 30 tahun lagi," teriaknya di depan banyak orang.
Mempelai pria pun menjelaskan bahwa kemungkinan ada kesalahan saat memberikan amplop tersebut.
Ia pun berjanji akan memberikan jumlah uang yang telah disepakati sebelumnya.
Akhirnya, perselisihan itu berhasil diredam.
Keduanya pun akhirnya pergi ke kediaman mempelai pria untuk melangsungkan pernikahan.
Sontak, video tersebut viral dan menjadi gunjingan netizen.
Banyak yang membela pengantin wanita.
Namun, tak sedikit pula yang berada di pihak mempelai pria.
(*)