Kini Tengah Lakukan Invasi ke Ukraina, Vladimir Putin Singgung Soal Perang Dunia 3, Benarkan Sudah Dimulai?

Selasa, 26 April 2022 | 16:16
screen shot dailymail.co.uk

(ilustrasi) Kini Tengah Lakukan Invasi ke Ukraina, Vladimir Putin Singgung Soal Perang Dunia 3, Benarkan Sudah Dimulai?

Sosok.ID - Rusia dan Presiden Vladimir Putin kini tengah jadi sorotan publik dunia internasional dalam beberapa bulan terakhir.

Bukan tanpa sebab, sorotan tertuju pada Rusia usai Vladimir Putin memerintahkan penyerbuan ke wilayah Ukraina.

Hal itupun menimbulkan kecaman dari berbagai negara yang menyebut Rusia terang-terangan menginvasi negara tetangganya tersebut.

Lantaran kenekatan Vladimir Putin dalam mengerahkan pasukan militernya untuk menyerbu Ukraina ini jadi perhatian tersendiri dari negara-negara Barat.

Ditambah lagi, kini NATO dan sejumlah negara disebut telah ikut campur dengan konflik yang terjadi antara Rusia dengan Ukraina.

Namun tak sedikit pula pakar militer dunia yang menyebut serangan militer Rusia ke Ukraina ini jadi tanda akan terjadinya perang besar.

Tak sedikit pula yang menyebutkan bahwa perang dunia ketiga telah dimulai dengan invasi militer Rusia ke Ukraina.

Tetapi baru-baru ini Rusia mengelurakna pernyataan terkait isu perang dunia ketiga tersebut.

Dituding sebagai penyebab terjadinya perang dunia ketiga usai invasi Ukraina, Rusia pun menolak keras.

Bahkan Rusia baru-baru ini menerangkan hal yang dapat memicu terjadinya perang mengerikan tersebut.

Kepala Badan Antariksa Nasional Rusia Roscosmos, Dmitry Rogozin, mengatakan pada Sabtu (23/4/2022), bahwa serangan terhadap pesawat ruang angkasa dapat mengantarkan perang global berikutnya.

“Harus diingat bahwa penghancuran pesawat luar angkasa asing berarti Perang Dunia III."

"Ini adalah casus belli (frasa bahasa Latin yang berarti aksi atau insiden yang memicu peperangan), dan tidak ada keraguan tentang itu,” kata Rogozin, dilansir dari Russia Today (RT).

Pernyataan itu diutarakan Rogozin saat mengomentari keputusan Amerika Serikat (AS) akan berhenti melakukan uji coba rudal anti-satelit.

Bagaimanapun, dia berpendapat bahwa AS sekarang "berpura-pura menjadi merpati" karena telah melakukan semua tes yang diperlukan.

“Oleh karena itu, langkah ini harus dilihat secara ketat sebagai propaganda,” katanya.

Rogozin menuding bahwa Boeing X-37, pesawat luar angkasa tak berawak seperti pesawat ulang-alik AS yang saat ini mengorbit Bumi, berpotensi digunakan untuk memata-matai dan membawa senjata pemusnah massal.

"Ini (Boeing X-37 AS) mungkin membawa semacam alat pengintai atau senjata pemusnah massal. Ini adalah kategori baru pembawa senjata pemusnah massal. Serangan dari luar angkasa menimbulkan bahaya paling serius," kata dia dalam sebuah wawancara dengan saluran TV Rossiya 24.

"Kami tidak memiliki informasi yang dapat dipahami dari Amerika Serikat tentang tujuan dan kemampuan teknis perangkat ini," tambahnya, dikutip dari Kantor Berita Rusia, TASS.

Menurut Rogozin, pihak Rusia percaya bahwa Amerika Serikat sedang mencoba meluncurkan senjata ke luar angkasa dengan bantuan Boeing X-37.

Dia mengatakan bahwa proposal oleh Rusia dan China untuk menandatangani perjanjian yang melarang penempatan senjata di luar angkasa disambut dengan "keheningan mati" di AS.

Penempatan senjata pemusnah massal di luar angkasa telah dilarang secara internasional sejak 1967.

(*)

Baca Juga: Tak Main-main, Rusia Siap Gunakan Rudal Berkekuatan 50 Kali Lebih Dahsyat Dari Bom Atom Hiroshima Lawan Ukraina

Baca Juga: Manfaatkan Konflik Rusia-Ukraina? China Buat Marah Australia Gegara Nekat Invasi Negara Kecil Ini!

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com, Intisari Online, Russian Today

Baca Lainnya