Sengsarakan Masyarakat Indonesia, Tersangka Kasus Minyak Goreng Ternyata Sosok Elit Pemerintahan: Maling Teriak Maling!

Selasa, 19 April 2022 | 18:39
Tribun News

Antrean minyak goreng

Sosok.ID - Fenomena mahalnya harga minyak goreng di pasaran, belakangan ini telah menyiksa keuangan para ibu rumah tangga di Tanah Air.

Adapun Kejaksaan Agung telah menetapkan 4 orang tersangka atas kasus dugaan tindak pidana korupsi pemberian fasilitas ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya.

Ke-empat tersangka telah ditahan oleh Kejaksaan Agung hingga 20 hari ke depan.

Mengutip Kompas TV, hal ini disampaikan oleh Jaksa Agung ST Burhanuddin dalam konferensi Pers terkait perkembangan penanganan perkara Minyak Goreng di Lobby Aula Kartika, Selasa (19/4/2022).

Salah satu tersangka merupakan pejabat pemerintahan, dia adalah Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri pada Kementerian Perdagangan Indra Wisnu Wardhana (IWW).

Tiga tersangka lain yakni MPT selaku Komisaris PT Wilmar Nabati Indonesia, SMA selaku Senior Manager Corporate Affair Permata Hijau Grup (PHG), dan PT selaku General Manager di Bagian General Affair PT Musim Mas.

Lebih lanjut, Burhanuddin mengungkapkan peran keempat tersangka.

“Ketiga tersangka tersebut telah berkomunikasi secara Intens dengan tersangka IWW, sehingga Permata Hijau Group, PT Wilmar Nabati, PT Multimas Nabati Asahan, PT Musi Mas untuk mendapatkan persetujuan ekspor,” ujarnya.

“Padahal perusahaan-perusahaan tersebut bukanlah perusahaan yang berhak untuk mendapatkan persetujuan ekspor,” lanjutnya.

Maka itu, sambung Burhanuddin, Kejaksaan Agung menetapkan 4 tersangka tersebut telah melanggar pasal 54 ayat 1 huruf a dan ayat 2 huruf A, B, E, dan F undang-undang Nomor 7 Tahun 2014 tentang perdagangan, Keputusan Menteri perdagangan nomor 129 Tahun 2022 yaitu junto nomor 170 Tahun 2022 tentang penetapan jumlah untuk distribusi kebutuhan dalam negeri dan harga penjualan di dalam negeri.

Kemudian, ketentuan Bab 2 Huruf A, Angka 1 Huruf B junto Bab 2 huruf C, Angka 4 huruf C peraturan Direktorat Jenderal Perdagangan Luar Negeri Nomor 02 Tahun 2022.

“Dengan telah ditemukannya alat bukti yang cukup yaitu minimal dua alat bukti dimana dimaksud di dalam pasal 184 ayat 1 kitab undang-undang hukum acara pidana maka pada hari ini, Selasa tanggal 19 April 2022, Jaksa Penyidik telah menetapkan tersangka dengan perbuatan melawan hukum,” ucapnya.

Komentar Ekonom Faisal Basri

Ekonom senior Faisal Basri telah mengemukakan komentarnya.

Faisal Basri yang sejak awal diketahui vokal terhadap kasus naiknya harga minyak goreng sempar menduga bahwa tingginya harga adalah permainan pemerintahan.

"Ini namanya maling teriak maling," kata Faisal dalam akun Twitter pribadinya, @FaisalBasri, dikutip Kompas.com, Selasa (19/4/2022).

Pada April lalu, Faisal meyakini pemerintah terlibat karena adanya kebijakan menerapkan dua harga minyak sawit mentah.

Diberitakan Kompas.com, dua harga itu tercipta karena pemerintah mengenakan tarif pajak ke eksportir yang menjual CPO ke luar negeri.

Di sisi lain, pemerintah tidak mengenakan pajak jika eksportir menjual CPO ke pabrik biodiesel.

"Jadi pemerintah sendiri, aduh maaf ya, yang menciptakan kelangkaan dan keruwetan minyak goreng," kata dia. (*)

Baca Juga: Vicky Prasetyo Pengganti Doddy Sudrajat? Puput Kepergok Dirangkul hingga Rekam Aktivitas Mantan Kalina Ini: Langgeng Ya!

Tag

Editor : Rifka Amalia

Sumber Kompas.com, Kompas TV