Mau Potong Rambut Saja Diatur, Sederet Aturan di Korea Utara yang Dianggap Aneh, Melanggar Nyawa Bayarannya

Selasa, 03 Mei 2022 | 11:04
KCNA

Amerika Ungkap Fakta Tak Menyenangkan Mengenai Pengembangan Senjata Nuklir Korea Utara

Sosok.ID -Bukan rahasia lagi jika hidup warga negara Korea Utara serba diatur dan dibatasi oleh pemerintahnya.

Bahkan dari hal-hal sederhana seperti model rambut pun tak bisa sembarangan request di salon mana pun.

Warga negara lain jelas akan heran mendengar aturan-aturan aneh yang diterapkan pemerintah Korea Utara pada rakyatknya.

Simak, berikut atuura-aturan tak masuk akal di Kore Utara dilansir dari BangkaPos.com:

Model Rambut Diatur

Potongan rambut umumnya adalah hak pribadi individu, namun tidak dmeikian di Koera Utara.

Negara yang dipimpin Kim Jong Un itu menerapkan aturan tegas laki-laki dilarang keras memiliki rambut panjang dan gondrong.

Sementara untuk perempuan tidak boleh memanjangkan rambut lebih dari batas pinggang.

Jika lebih dari batas pinggang maka harus diikat dan tidak boleh digerai.

Di Korut kebebasan mengekspresikan model rambut dianggap sebagai kebudayaan yang tidak baik dan akan dipandang negatif.

Misalkan saja mewarnai rambut, menggerai rambut yang panjang, dan bebas memilih gaya rambut.

Sehingga dibuatlah sebuah hukum yang mengatur terkait model rambut di Korea Utara.

Yakni untuk perempuan terdapat 18 model rambut yang diizinkan, sementara untuk laki-laki hanya ada dua model rambut saja.

Dilarang Pindah Rumah

Penduduk Korea Utara tidak diperbolehkan pindah tempat tinggal.

Jika seseorang lahir di daerah A, maka sampai meninggal pun ia harus tetap tinggal di daerah A.

Untuk daerah Pyongyang, yakni Ibu Kota Korea Utara, pemerintah telah membuat aturan sendiri terkait jumlah populasi yang ada di sana.

Bahkan terdapat dua KTP yang berlaku di Korea Utara, yaitu KTP biasa dan juga KTP khusus penduduk Pyongyang.

Dilarang Menjelek-jelekan Pimpinan

Aturan yang satu ini berlaku di sebagian besar negara di dunia.

Namun di Korea Utara, konsekuensi dari tindakan ini bisa sangat ekstrem.

Seseorang yang berani membicarakan hal buruk tentang pimpinan, maka akan dipastikan 'menghilang' entah ke mana.

Bahkan seseorang yang hilang di Korea Utara merupakan sebuah hal yang biasa.

Warga Korea Utara sangat dituntut untuk mencintai negerinya, mulai dari hal kecil sekalipun.

Rasa nasionalisme harus tertanam dan tumbuh subur dalam jiwa mereka.

Tidak Boleh Ada Agama

Korea Utara dapat dikatakan sebagai negara yang atheis.

Bukan tanpa alasan, warganya dilarang untuk memiliki agama, bahkan hal ini masuk dalam hukum yang ada di Korea Utara.

Kepercayaan apa pun selain menyembah dinasti Kim maka akan dilarang.

Tak tanggung-tanggung, hukuman mati siap menanti bagi siapa saja yang mencoba untuk melanggar aturan yang satu ini.

Namun di Pyongyang terdapat sebuah gereja yang hanya diperuntukan bagi para wisatawan yang berkunjung ke sana.

Mempercayai Paranormal

Banyak rakyat biasa di Korea Utara mempercayai takhayul, meskipun sebenarnya hal ini melanggar hukum di Korea Utara.

Namun warganya masih banyak yang mengunjungi paranormal untuk melihat kecocokan dengan pasangan sebelum menikah, atau ketika ingin berbisnis.

Paranormal di Korea Utara benar-benar dianggap sangat membantu kehidupan rakyat sehari-hari di Korea Utara.

Setiap Rumah Wajib Memajang Foto PimpinanKim Jong-un selaku Pemimpin Tertinggi Republik Demokratik Rakyat Korea, membuat aturan agar setiap rumah memajang foto tiga generasi pimpinan di sana.

Posisi fotonya juga harus berada di bagian tertinggi dan harus dibersihkan setiap minggu.

Jika tidak diindahkan, tentu pemilik rumah akan segera ditangkap dan dihukum.

Bahkan di Korea Utara terdapat sebuah pin bergambarkan wajah pimpinan Korea Utara yang harus dipakai oleh warganya setiap hari.

Berlaku hal serupa, jika kedapatan ada warga yang tidak memakai pin tersebut, maka akan ditangkap dan ditanyai alasan mengapa mereka tidak mengenakan pin bergambarkan wajah pimpinan itu.

Mereka juga akan diminta untuk menuliskan sebuah pernyataan bahwa mereka telah melakukan sebuah kesalahan.

Baca Juga: Dikira Nikahi Janda Kaya Raya, Tamu Syok Direktur Muda Pinang Gelandangan yang 14 Tahun Lebih Tua Darinya

(*)

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : bangka pos

Baca Lainnya