Sosok.ID -Kariernya sebagaiartis di era tahun 80an meledak membuat Dewi yull ternyata sampai saat ini masih dikenal.
Namun siapa sangka, meski mengenyam kesuksesan sebagai artis, sosok Dewi Yull ternyata sempat memendam kisah pahitnya membina rumah tangga selam 23 tahun.
Melansir dari Grid.ID, Dewi yull merupakan penyanyi dan aktris terkenal Indonesia, yang berasal dari kota pesisir pantai Cirebon, Provinsi Jawa Barat.
Di tengah kariernya yang tengah menanjak di awal kemunculannya, Dewi diketahui menikah dengan Ray pada tahun 1981.
Tetapi ternyata pernikahan yang dijalani oleh Dewi Yull tersebut ternyta tanpa restu dari orangtua sang artis.
Bukan tanpa alasan, ternyata penyabab tak adanya restu orang tua kala itu karena perbedaan agama yang ada namun akhirnya pasangan artis ini mampu membuktikan cinta mereka.
Sayangnya, pernikahan harmonis dan indah itu hanya mampu bertahan selama 23 tahun meski keduanya sudah dikaruniai 4 orang anak.
Usai memilihbercerai dari Ray, Dewi Yull kembali jadi sorotan usai diketahui menikahi pria bernama Srikanton.
Melansir Sajian Sedap, Sebelum menikah dengan mantan istri Ray Sahetapy itu, Srikaton sudah 10 tahun menduda.
"Abi menduda 10 tahun, saya sendiri 4 tahun," tulis Dewi Yull.
Siapa sangka, suami Dewi Yull Srikaton punya profesi mentereng meski sang artistak pernah blak-blakan sebutkan profesi Srikaton.
Namun Ia pernah isyaratkan industri tempat Srikaton bekerja.
"Itu yang tidak. Dia orang media juga. Jadi, sesama orang media dilarang mendahulukan," ucapnya Dewi Yull, mengutip Tribunnews.com.
Meski sang suami merupakan sosok orang kaya, namunpublik dibuat kagum oleh Dewi Yullkarena tak leha-leha hidup mewah bersama Srikaton.
Dewi Yull masak sendiri bandeng dagangannya.
Bahkan ditengah pandemi, Dewi Yull mengaku banting setir geluti bisnis ikan untuk menyambung hidup.
Terungkap, Dewi Yull kini merintis bisnis bandeng presto duri lepas yang Ia masak sendiri.
"Yang saya bikin itu bandeng isi tanpa tulang itu resep dari orang tua," ujar Dewi Yull dalam acara Selebrita7 Trans7, Minggu (30/8/2020).
Ia pun punya alasan sendiri berjualan bandeng presto sebagai bisnis pertamanya.
"Bandeng itu harus dicabutin satu-satu tulangnya. Jadi ingat zaman kecil itu seperti nyabutin uban," ungkapnya.
Walaupun sudah punya pasar sendiri, Dewi hanya dapat menerima pesanan terbatas.
"Paling banyak 20 ekor dan itu sudah maksimal," ucap Dewi.
Dewi Yull kerap terima ajakan mewaralabakan bisnisnya, namun Ia terus menolak.
"Saya bilang gak mungkin industri karena ini murni harus pakai tangan, tidak ada blender, tidak ada tepung.
"Semuanya olahan ikan yang harus home made dan by hand made," terang Dewi Yull.
Selain itu, Dewi Yullmengaku ikut terjun langsung di dapur untuk menyiapkan pesanan.
"Saya jadi dapat ilham karena Pandemi ini," pungkas Dewi Yull. (*)