Sosok.ID -Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar kini tengah kebingungan.
Setelah pengasuh Ameena mengundurkan diri, Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar cukup kelabakan.
Sebab, jika Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar sama-sama memiliki pekerjaan, Ameena tak ada yang menjaga.
Menitipkan Ameena pada kakek nekeknya sementara waktu, Anang Hermansyah dan Ashanty jadi pilihan Aurel Hermansyah.
Namun komentar Anang Hermansyah saat Aurel Hermansyah ingin menitipkan Ameena jadi sorotan.
Ya, belum lama ini, Aurel Hermansyah dan suami terpaksa meninggalkan Ameena untuk keperluan pekerjaan.
Sebenarnya, Aurel Hermansyah bisa saja membawa Ameena ke lokasi kerja.
Namun kondisi di lokasi kerja tak ramah bayi dan tak ada yang bisa menjaga Ameena ketika Aurel Hermansyah bekerja.
Menitipkan Ameena pada Ashanty dan Anang Hermansyah adalah jalan keluar yang dipilih Aurel Hermansyah.
Dikutip dari YouTube AH via Surya.co.id, Senin (28/3/2022) Ashanty begitu girang saat tahu Ameena bakal dititipkan padanya sementara waktu.
Saking girangnya, Ashanty mengaku sampai lari-lari pulang ke rumah demi bertemu secepatnya dengan sang cucu.
“Aku pulang buru-buru, lari ngejar,” kata Ashanty.
Usai membersihkan diri, Ashanty langsung buru-buru menyambut sang cucu yang sudah menunggunya.
Kepada Aurel Hermansyah, Ashanty menceritakan bagaimana reaksi Anang Hermansyah saat tahu Ameena bakal dititipkan.
Usut punya usut, reaksi Anang Hermansyah rupanya sebelas dua belas dengan Ashanty.
Anang Hermansyah bahkan sudah lebih dulu melarang Ameena dijemput pulang oleh Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.
Mendengar usulan sang suami, Ashanty sempat menegurnya.
“Tadi kakeknya gini, 'Ameena enggak boleh pulang, suruh nginep'. Enak aja emang lo pikir," ungkap Ashanty.
Ashanty kemudian mengaku tak keberatan jika Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar ingin menitipkan Ameena di rumahnya.
Malah jika bisa, tiap kali Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar sibuk dengan pekerjaan, Ashanty bersedia menjaga Ameena kapan saja.
"Pokoknya kalau pergi dititipin sini aja udah," tambahnya.
(*)