Sosok.ID -Usaha pencarian korban kecelakaan pesawat China Eastern Airlines yang jatuh di barat daya China, Senin (21/3/2022) masih terus dilakukan.
Administrasi Penerbangan Sipil China menyebut pesawat itu membawa 132 orang yakni 123 penumpang dan 9 awak.
Hingga update terbaru pada (23/3/2022) petugas penyelamat masih berusaha menemukan korban China Eastern Airlines yang jatuh di lereng gunungdekat kota Wuzhou di wilayah Guangxi.
Melansir AFP, ratusan kerabat dari para korban telah tiba di kota Cina selatan, menunggu konfirmasi lebih lanjut.
Terlepas dari kemungkinannya, para pencari belum mengesampingkan potensi menemukan orang-orang yang terperangkap di lereng yang tertutup lumpur dan berhutan lebat.
Tim penyelamatterus melakukan penelusuran di zona kecelakaan dengan radius pencarian 45.200 meter persegi.
Anjing pelacak, drone, dan pemindai dikerahkan untuk menjelajahi puing-puing yang tersebar di lereng gunung.
"Misi ini terutama difokuskan untuk mencari korban dan menyelamatkan nyawa," kata Huang Shangwu, dari Guangxi Fire and Rescue Force.
"Kami menggunakan pencitraan termal dan detektor kehidupan untuk mencari di permukaan. Kami juga menggunakan pencarian manual dan drone udara."
Meski pencarian korban belum membuahkan hasil, tim penyelamat telah berhasil menemukan kotak hitam (black box) pesawat China Eastern Airlines pada hari Rabu (23/3/2022).
Para penyelidik masih mencoba menentukan apa yang membuat jet yang membawa 132 penumpang itu menukik ke lereng gunung di China selatan.
Dilansir AFP, penyebab tragedi itu membingungkan otoritas penerbangan yang telah menjelajahi medan terjal untuk mencari petunjuk.
Mereka tidak menemukan korban dari apa yang hampir pasti menjadi kecelakaan pesawat paling mematikan di China dalam hampir 30 tahun.
Para pejabat telah menahan diri untuk tidak menyatakan semua penumpang tewas meskipun ada serpihan logam bengkok dan barang-barang hangus yang ditemukan tim pemulihan di lereng gunung.
Dalam tayangan stasiun TV pemerintah menunjukkan tim penyelamat menemukan kotak oranye terang dan memasukkannya ke dalam kantong plastik bening.
"Sebuah perekam penerbangan ditemukan dari penerbangan China Eastern MU5735 pada hari Rabu," kata Liu Lusong, juru bicara otoritas penerbangan China.
Boeing 737-800, dilengkapi dengan dua perekam penerbangan, satu di kabin penumpang belakang yang melacak data penerbangan, dan yang lainnya perekam suara kokpit.
"Saat ini, tidak jelas apakah itu perekam data atau perekam suara kokpit yang telah ditemukan," kata Mao Yanfeng, pejabat di Administrasi Penerbangan Sipil China (CAAC).
(*)