Sosok.ID - Suami Aurel Hermansyah, Atta Halilintar berencana membangun sebuah pesantren.
Atta Halilintar diketahui memiliki kemapuan finansial untuk membangunnya.
Adapun rencana itu dikomentari oleh sosok pemuka agama, Gus Miftah.
Dia menyentil bahwa suami Aurel Hermansyah tidak memiliki ilmu pesantren.
Oleh karenanya, ustaz yang lahir pada 1981 ini pun memberikan wejangan.
Sejatinya, Gus Miftah mendukung penuh rencana Atta Halilintar membangun pondok pesantren.
Hanya saja menurutnya, penting bagi Atta Halilintar untuk memperhatikan banyak hal agar tidak salah langkah.
Melalui YouTube KH INFOTAINMENT, Senin (31/1/2022), Gus Miftah pun memaparkan penjelasannya.
"Atta punya kemampuan itu, dia cukup support kepada pesantren yang dia buat," kata Gus Miftah, dilansir Sosok.ID via Tribunnews.com.
Oleh karenanya FGus Miftah ingin agar orang-orang yang terlibat di pesantren bukan dipilih secara sembarangan.
"Dan yang dipercaya harus benar-benar ada trust, kepercayaan," lanjutnya.
Gus Miftah mengaku sudah melakukan komunikasi dengan Anang Hermansyah terkait pesantren yang akan dibuat Atta.
"Saya justru komunikasi dengan mertuanya, Mas Anang. Kebetulan Mas Anang kemarin ke sini," ungkap Gus Miftah.
Menurut Gus Miftah, kedatangan Anang Hermansyah yakni untuk bersilaturrahmi, sekaligus membicarakan rencana membangun pesantren.
"Silaturrahmi dan konsultasi dengan token Asix yang dia buat itu, termasuk ngobrolin soal rencana pondok pesantrennya si Atta," paparnya.
Gus Miftah berharap, upaya Atta Halilintar membangun pesantren akan membawa virus kebaikan.
Dia memaparkan penjelasannya.
Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Sosok Dokter Tirta Diduga Tak Bayar Pinjol, Ortu Diteror Debt Collector
"Saya berharap ini bisa menjadi sebuah virus kebaikan. Jadi dalam hadist disebutkan begini."
"Yang punya ilmu sedekah dengan ilmunya."
"Yang mempunyai kekuatan atau kekuasaan sedekah dengan kekuatan dan kekuasaanya," sambungnya.
Gus Miftah menyadari bahwa Atta Halilintar memiliki kemampuan finansial untuk mewujudkan pesantren impiannya.
Hanya saja, karena Atta tak terlalu paham ilmu pesantren, maka menurutnya sangat penting untuk melibatkan sosok-sosok berpengalaman.
"Atta punya pengaruh, dia punya harta, walaupun mohon maaf, dalam tanda kutip dia tidak punya ilmu pesantren," ujar Gus Miftah.
"Artinya apa, mereka harus kerja sama dengan yang tahu pesantren," kata dia.
Menurut Gus Miftah, salah memilih pengurus akan berdampak negatif bagi para santri dan santriwati di dalamnya.
"Jangan salah pilih orang, karena yang jadi korban itu biasanya santrinya," tutup Gus Miftah. (*)