Sosok.ID - Seperti Raffi Ahmad dan Atta Halilintar, Rizky Billar berkeinginan menjadi pemilik klub bola.
Menurut Rizky Billar, menjadi pemilik klub bola seperti Raffi Ahmad atau Atta Halilintar memiliki prospek yang bagus.
Kini, Rizky Billar mulai mengincar klub bola mana yang berpotensi untuk ia akusisi.
Klub bola PSMS Medan bisa dibilang jadi incaran Rizky Billar sejak awal.
Namun, hingga detik ini, rencana Rizky Billar mengakusisi klub bola PSMS Medan belum juga terealisasi.
Desusnya, Rizky Billar bahkan mengurungkan niat membeli klub bola asal Medan tersebut.
Padahal, sebelum ini, Rizky Billar melihat klub bola PSMS Medan memiliki potensi.
"Saya merasa sebagai putra daerah yang tinggal di Ibu Kota, melihat PSMS prestasinya terlalu jauh daripada klub lain," ujar Rizky Billar, dikutip dari Tribun Medan, Jumat (28/1/2022).
"Apalagi seperti rekan seprofesi saya, Atta, Raffi masing-masing sudah punya tim dan mereka sudah ikut berpartisipasi,"
"Jadi saya merasa wah, saya pengen dan bergairah untuk ingin ikut," lanjutnya.
Sayangnya, seperti yang diisukan, Rizky Billar justru mengurungkan niatnya membeli klub bola.
Rencana besar Rizky Billar menjadi pemilik klub bola pun belum bisa terwujudkan.
Mengutip dari YouTube Leslar Entertaiment, Rizky Billar akui menjadi pemilik klub bola tidaklah mudah.
Terlebih lagi klub bola sebesar PSMS Medan yang telah memiliki sejarah dan prestasi di sana-sini.
"Nah ini sekalian (klarifikasi) nih, banyak kemarin yang nungguin 'Kok kakak enggak jadi? Enggak ada kabar?'," kata Rizky Billar.
"Mungkin banyak orang belum paham, agak sulit untuk beli tim sepak bola yang besar," lanjutnya.
Diungkap Rizky Billar, Atta Halilintar bisa membeli klub bola lantaran AHH Pati sebelum dibeli adalah klub bola kecil.
AHH Pati yang belum memiliki sejarah panjang mudah untuk di re-brandingdan berganti kepemilikan.
Sedangkan PSMS Medan adalah klub bola besar dengan sejarah panjang dan prestasi yang mumpuni.
Tidak mudah me-rebrandingklub bola besar seperti PSMS Medan.
Sehingga, Rizky Billar memilih mundur dari latahnya mengikuti jejak Raffi Ahmad dan Atta Halilintar.
"Kenapa Atta lebih mudah ngambil tim, karena dia ngambil tim yang kecil, tim yang enggak punya sejarah besar," ungkap Rizky Billar.
"Enggak apa-apa pengetahuan, biar orang enggak salah persepsi juga, tapi dengan mereka beli tim kecil tersebut namanya diganti, di-rebranding namanya jadi besar," pungkasnya.
(*)