Sosok.ID - Bukan karena cinta, pernikahan wanita muda dengan kakek-kakek berusia 70 tahun ini hanya didasari oleh harta.
Benar saja, pernikahan pasangan beda usia ini berakhir diwarnai duka lara.
Melansir dari Intisari Online, hal itu terjadi pada pernikahan Nguyen Thi Bich atau yang akrab disapa Yu dan suaminya Ngo Thanh Hoc atau yang akrab disapa Nortel Hao.
Yu dan Nortel Hao menikah pada 2010 silam di Vietnam.
Saat itu, Yu yang masih berusia 27 tahun tak berpikir panjang saat menerima pinangan pria yang berusia 35 tahun lebih tua darinya itu.
Namun, penyesalan tampak ia ungkapkan setelah delapan tahun membina rumah tangga.
Pada 2018, Yu sempat mengurai unek-uneknya pada Bastille Post.
Kala itu, Yu menceritakan awal mula kisah cintanya dengan Nortal Hao.
Nortal Hao adalah seorang veteran yang memiliki harta lumayan.
Setiap bulannya, ia juga mendapat jatah pensiunan dan emas.
Karena harta itu lah, Yu mulai tertarik pada Nortel Hao yang sering mengunjungi keluarganya.
Setelah hubungan semakin dekat, pasangan beda usia ini lantas memutuskan untuk menikah.
Pasangan ini kemudian dikaruniai tiga anak yang terdiri dua perempuan dan satu laki-laki.
Awalnya, Yu merasa rumah tangganya berjalan mulus.
Uang pensiunan Nortel Hao pun cukup untuk membiayai kehidupan sehari-harinya.
Jumlah uang pensiun yang diterima Nortel Hao setiap bulannya diketahui sebesar 537 dolar Hong Kong atau setara Rp 1 juta.
Namun, jumlah tersebut mulai terasa sedikit sejak anak-anak mereka masuk sekolah.
Bahkan, uang tersebut sama sekali tak cukup untuk menghidupi keluarga dengan lima anggota itu.
Masalah semakin bertambah saat Nortel Hao mulai sakit-sakitan karena usianya yang sudah tua.
Kerepotan mengurus tiga anak, Yu juga harus bersusah payah mengurus suaminya yang sakit.
Kini, Yu menyesal telah memilih untuk menikahi pria yang jauh lebih tua darinya.
Bahkan, bila waktu bisa diputar kembali, Yu tak bakal sudi menikah dengan pria tua apapun alasannya.
Namun, nasi sudah terlanjur menjadi bubur.
Yu tak tega menceraikan suaminya yang sudah tua dan sakit-sakitan itu.
(*)