Ejek Indonesia Sebagai Penghasil Pembantu, Mantan Petinggi Malaysia Ini Kicep Gegara Prestasi RI Saat Ini: Kita Malu

Senin, 06 Desember 2021 | 17:21
The Star

Ejek Indonesia Sebagai Penghasil Pembantu, Mantan Petinggi Malaysia Ini Kicep Gegara Prestasi RI Saat Ini: Kita Malu

Sosok.ID- Mantan Perdana Menteri Malaysia satu ini jadi sorotan seantero negaranya baru-baru ini usai terjerat kasus hukum.

Tepatnya pada tahun 2020 kemarin, ia telah diputus bersalah dalam kasus 1Malaysia Development Berhad (1MDB).

Dikutip dariKompas.com, 1MDB adalah dana pemerintah yang diluncurkan pada 2009 dengan bantuan pemodal Malaysia Low Taek Jho.

Dana tersebut dimaksudkan untuk membangun perekonomian "Negeri Jiran" pada saat itu.

Baca Juga: Varian Omicron Sudah Terdeteksi di Singapura dan Malaysia, Epidemiolog: Indonesia Tinggal Nunggu Waktu

Meski pun diketahui Low memiliki kedekatan dengan Najib Razak,tetapi dia tidak punya posisi resmi di 1MDB.

Setelah diusut ternyata Low membantu menyusun perencanaan dana dan membuat kebijakan-kebijakan penting.

Bahkan lebih dari US$ 4,5 miliar dicuri dari 1MDB antara 2009-20015 oleh pejabat tingkat tinggi dan rekanannya.

Salah satu rencana dari kebijakan 1MDB adalah mendanai pembangunan pembangkit listrik dan aset-aset energi lainnya di Malaysia dan Timur Tengah, termasuk pembangunan real estate di Kuala Lumpur.

Baca Juga: Jadi Artis Terkenal di Negaranya, Sosok Ini Bahagia Jadi Petugas Kebersihan Sampai Ngaku Ingin Meninggal di Tempat Itu, Ternyata Lokasinya Bukan Sembarangan!

Diketahui dana tersebut diawasi secara ketat oleh Najib, dan dia memimpin dewan penasihatnya sampai 2016.

Namun muncul kecurigaan pada 2014, bermula saat diketahui 1MDB memiliki utang sebesar 11 miliar dollar AS (Rp 160 triliun).

Skandal ini pertama kali terungkap dari laporan mediaSarawak Report, dan semakin mencuat kala diberitakanThe Wall Street Journalpada 2015.

Dan akhirnyapada tahun 2018, sebuah kapal mewah milikLow ditangkap oleh polisi Indonesia di Bali.

Baca Juga: Kisah Politikus Ternama Mati Terpotong 18 Bagian setelah Inginkan Tongkat 'Sakti' Soekarno

Kapal pesiar tersebut senilai dengan 3,5 Triliyun dan terdaftar di Kepulauan Cayman dengan nama Equanimity.

Atas penangkapan kapal tersebut, poolitisi dan warga Malaysia memuji kesigapan Polisi Indonesia.

Melansir dari Intisari-online, bahkanPolitisi Azmin Ali mengatakan,"kegagalan otoritas Malaysia untuk bertindak demi keadilan sangat kontras dengan tindakan berani otoritas Indonesia".

Hingga anggota Parlemen Shah Alam, Khalid Samad pernah mengutarakan niatnya untuk mengganti nama kapalnya menjadi 'Ignominity' dengan arti malu besar.

Baca Juga: Tiongkok Teror Negara-negara Asia Tenggara, Militer Malaysia Disoroti Lemah, Potensi Keteteran Perangi Beijing atas Laut China Selatan

Melansirdari akun Youtube TV @KiniTV, Berikut ucapan kekecewaan Khalid Samad, Rabu (7/3/2018).

"Ini kapal melambangkan malu besarnya rakyat Malaysia."

"Sekarang ini kita ini dijadikan bahan ketawa oleh jiran kita, Indonesia.

Indonesia yang dulu kita pandang remeh. Kita pandang rendah.

Sebagai negara asal buruh kasar, pembantu rumah, masyarakat yang kurang maju, kita lah yang paling maju di kalangan rumpun malayu, dsb.

Tetapi sekarang ini kita malu. Kita malu karena kapal yang kita beli dari duit rakyat Malaysia itu telah ditahan oleh Indonesia dan ditayang dalam televisi berita mereka sebagai prestasi yang menunjukkan harga diri Malaysia telah hilang".

(*)

Baca Juga: Bak Ditampar Keras, Malaysia Kini Diolok-olok Warganya Sendiri Gegara Kalah Telak Dengan Indonesia yang Sempat Dicap Tak Bisa Tangani Covid-19, Kok Bisa?

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : The Wall Street Journal, intisari-online, YouTube, Sarawak Report

Baca Lainnya