Getol Lepas Dari Indonesia 19 Tahun Lalu, Timor Leste Kelabakan Bila Indonesia Hentikan Lakukan Hal Ini Pada Mereka!

Rabu, 17 November 2021 | 17:21
KOMPAS/EDDY HASBY

Getol Lepas Dari Indonesia 19 Tahun Lalu, Timor Leste Kelabakan Bila Indonesia Hentikan Lakukan Hal Ini Pada Mereka!

Sosok.ID-18 Tahun yanglalu Timor Leste resmi lepas dari Indonesia dan menjadi negara yang merdeka.

Meski telah diakui sebagainegara dimatadunia, Timor Leste ternyata tetap tak mampu berdiri sendiri tanpa Indonesia.

Sudah bukan rahasia lagi,Timor Leste memang dikenal dengan nama Timor Timur yang masih bagian dari Indonesia.

Namun ternyata dalam berjalannya waktu daerah di bawahNusa Tengara Timur tersebut memilih untuk melepaskan diri dari Indonesia.

Baca Juga: Ngaku Berlimpah Tambang Minyak, Nyatanya TNI Pernah Pergoki Penyelundupan BBM ke Timor Leste Jumlahnya Ribuan Liter!

Konfrontasi militer antara Indonesia dan Timor Timur sempat pecah hingga memunculkan operasi militer yang disebut dengan Operasi Seroja.

Militer Indonesia saat itu dikerahkan ke Timor Timor dengan tugas menumpas pejuang sparatis Fretilin yang menginginkan kemerdekaan Timor Timur.

Danpada 30 September 1999 Timor Timor memilih melepaskan diri dari Indonesia.

Tepatnya pada tanggal20 Mei 2002, Timor Leste secara resmi tercatat sebagai negara yang diakui oleh PBB.

Baca Juga: 'Makan Tuh Gombalan Australia!', Timor Leste Diisukan Ingin Kembali ke Indonesia Jika Diberi Kesempatan Kedua

Meski pemerintah Indonesia kala itu menawarkan opsi sebagai daerah otonomi khusus, ternyata penawaran tersebut ditolak mentah-mentah oleh masyarakat Timor Leste.

Oleh karena itu, Indonesia harusrela melepas salah satu bagian dari NKRI dan menjadi negara tetangga.

Saat inisetelah 19 tahun, Timor Leste menjadi negara merdeka ternyata negara tetangga tersebut masih sangat bergantung pada Indonesia.

Mengutip dariPos Kupang,terbukti dariIndonesia menjadi eksportir utama kebutuhan pokok yang dibutuhkan oleh penduduk Timor Leste.

Baca Juga: Mata-matanya Membelot dan Beri Dokumen Rahasia, Timor Leste Malah Kembali Jalin Kerjasama Tambang Minyak Dengan Australia, Tak Kapok Ditipu?

Bahkan hampirsemua kebutuhan pokok yang ada di Timor Leste datang dari Indonesia, termasuk minyak yang disuplai dari pertamina.

Selain itu, kondisi ekonomi Timor Lesteyang tidak menunjukkan perkembangan semenjak lepas dari Indonesia menjadi salah satu faktor.

Melansir darilaporan resmi Bank Dunia, pertumbuhan ekonomi Timor Leste terbilang masih lambat di negara Asia Tenggara.

Bahkan Timor Leste tercatat menjadi negara ke 152 dari 162 negara termiskin di dunia.

Baca Juga: Hampir 2 Tahun Terpisah Jarak Jakarta-Timor Leste, Rumah Tangga KD dan Raul Lemos Adem Ayem, Ternyata Benda Ini Jadi Kunci Krisdayanti Makin Disayang Suami!

PDB per kapita Timor Leste sekitar Rp34,23 juta pada Desember 2020, sementara Indonesia sekitar Rp60 juta pertahun.

Selain bergantung pada Indonesia, Timor Leste juga menggantungkan barang-barang lainnya dari Australia.

Timor Leste sendiri tidak memiliki sumber daya selain minyak, namun neraca fiskal Timor Leste sangat buruk karena permintaan rumah tangga yang tinggi dan pengeluaran publik yang terus meningkat.

Apalagi, saat ini akibat Covid-19 ekonominya dikabarkan makin amburadul.

Baca Juga: Lepas dari Indonesia, Timor Leste Disebut Negara Termiskin Hingga Diisukan Ingin Balik Gabung ke NKRI, Sosok Ini Bongkar Situasi Asli Bumi Lorosae

Menurut laporan Timor Leste Economic Report, pemerintah Timor Leste telah mencairkan Rp250 juta dari Petroleum Fund 60 persennya digunakan untuk penangananan Covid-19.

Bahkan dalam belum lama ini kedatangan salah satu mantan Presiden Timor Leste ke Jakarta dengan terang-terangan meminta bantuan Indonesia.

Bantuan tersebut sebagai cara untuk menanggulangi pandemi virus corona yang juga melanda Timor Leste.

"Karena harus mengerti, kami tidak memiliki fasilitas dan yang kita bisa hanya meminta bantuan ke negara-negara lain," ujar Xanana. (*)

Baca Juga: 17 Tahun Diburu Indonesia, Pimpinan Timor Leste Xanana Gumao Dibekuk Kopassus dalam Kondisi Ketakutan di Lubang Bawah Tanah

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : intisari-online, pos kupang, World Bank

Baca Lainnya