Sosok.ID - Nama Ratna Listy sempat cukup tenar dikenal sebagai salah satu penyanyi dangdut di panggung hiburan Tanah Air.
Namun kini sosok tersebut mulai tenggelam dan jarang muncul di layar televisi.
Ternyata meski sudah jarang wira-wiri di layar televisi, sosok Ratna Listy justru masih menjadi sorotan.
Bukan tanpa alasan, sosok artis ini bahkan sampai dicap banting setir menjadi dukun atau ahli spiritual.
Hal tersebut bermula gegara Ratna Listy kini tengah disibukann dengan kegiatannya mengurusi program penelusuran ke tempat-tempat anger.
Bahkan selain menelusuri tempat angker, program tersebut juga melakukan metode pengobatan non medis bersama seorang paranormal bernama Pangeran Langit.
Setidaknya sudah satu tahun lamanya Ratna Listy berkecimpung di dunia spiritual seperti saat ini.
Namun ternyata, dunia spiritual telah didalami sosok artis dengan senyum khas ini selama kurang lebih 15 tahun terakhir.
Baca Juga: Iis Dahlia Kuliti Tabiat Ayu Ting Ting Depan Muka Umi Kalsum dan Abdul Rozak: Allah Maha Melihat!
Melansir dari Wartakotalive, hal itu diungkapkan sendiri oleh Ratna Listy saat dijumpai awak wartawan.
"Saya tertarik mendalami dunia spiritual, belajar metode pengobatan non medis seperti meditasi. Saya haus ilmu spiritual," kata Ratna Listy diBekasi, Jawa Barat, kemarin.
Ratna Listy sampai ikut pendidikan dan pelatihan spiritual supaya bisa mengobati diri sendiri dan tidak tergantung obat berbahan kimia.
Namun, Ratna Listy yang kini berusia 48 tahun itu justru dijauhi keluarga karena mendalami ilmu spiritual.
"Saya dimusuhi dan dijauhi keluarga. Mereka bilang lebih bagus bagus jadi artis, bukan malah jadi dukun," ucap Ratna Listy.
Tidak hanya keluarga, perempuan kelahiran Madiun, Jawa Timur, 2 Agustus 1973, itu juga dijauhi teman-teman artis.
Pelantun Gombal Mukiyo itu sudah memikirkan risiko tersebut sejak mendalami ilmu spiritual.
Di satu sisi, Ratna Listy merasa puas ketika berhasil mengobati pasien yang mendapat gangguan non medis.
"Saya sudah bertekad melangkah dan nggak mungkin mundur. Melihat mereka diobati dan sembuh itu, rasanya senang," ujar Ratna Listy.
(*)