Sosok.ID - Di tangan tamu, pernikahan pengantin ini nyaris berubah jadi petaka.
Betapa tidak, pengantin pria tiba-tiba saja diamuk puluhan tamu undangan.
Secara brutal, pengantin pria diseret turun tamu dari pelaminan.
Padahal pernikahannya belum ada 24 jam, namun tamu desak pengantin untuk cerai.
Ya, salah satu tujuan final seseorang dalam memadu jalinan cinta adalah ikatan pernikahan.
Momen pernikahan adalah peristiwa penting dalam hidup seseorang yang tak bisa dilupakan begitu saja.
Apalagi pernikahan yang terjadi usai menjalin cinta bertahun-tahun dengan orang terkasih.
Namun apa jadinya bila pernikahan yang dikira bahagia malah berujung petaka?
Melansir Kompas.com 14 Juni 2020 lalu, kejadian nahas ini terjadi pada pengantin di Sulawesi Selatan.
Dengan pengantin pria berinisial MRT (24) dan pengantin wanita MT (21).
Awalnya resepsi pernikahan dengan ratusan tamu ini berjalan dengan mulus.
Namun para tamu mulai curiga saat melihat perawakan pengantin pria yang mirip wanita.
Curiga, tamu kemudian mencari asal usul pengantin pria lewat kepala desa.
Dan benar saja, pengantin pria yang tengah gelar pernikahan itu rupanya adalah seorang wanita.
"Banyak warga yang melapor akan kecurigaan mempelai pria akhirnya saya berkoordinasi dengan kepala desa di mana mempelai pria berasal."
"Ternyata dari data yang ada dia ternyata perempuan bukan laki laki," ujar Kepala Desa Baringen, Sabtu, (13/6/2020).
Usut punya usut, pernikahan MRT dan MT rupanya juga tak diizinkan oleh pihak KUA.
Keduanya diketahui menikah secara siri setelah jalin asmara selama 5 bulan.
MT pun baru mengetahui MRT wanita 2 bulan sebelum menikah.
Meski tahu calon pasangan wanita, MT tetap ingin menikahinya sampai tipu orang tua sendiri.
Mengetahui hal ini, tamu pernikahan langsung meradang dan menyeret sang 'pengantin pria' turun dari pelaminan.
Belum ada 24 jam, pasangan pengantin didesak tamu untuk bercerai.
Beruntung ada tamu yang melapor ke pihak kepolisian.
Aparat kepolisian pun diketahui langsung turun ke lokasi mengamankan pengantin dan meredam amukan warga.
(*)