Sosok.ID - Ariel Noah sempat memberikan kebahagiaan kepada Luna Maya.
Mengingat Ariel Noah dan Luna Maya sempat menjalin hubungan asmara cukup lama.
Namun tak dapat dipungkiri pula bahwa Luna Maya pernah menderita gara-gara Ariel Noah.
Bahkan, gara-gara Ariel Noah, Luna Maya sampai mengidap salah satu jenis gangguan jiwa.
Penyebabnya adalah kasus video asusila yang kedunya yang turut menyeret nama Cut Tari pada 2010 silam.
Luna Maya yang kariernya kala itu sedang berada di puncak harus merasakan pahitnya kehilangan pekerjaan.
Gara-gara video asusila tersebut, tidak ada satu pun stasiun televisi yang sudi menggunakan jasa Luna Maya.
Sudah jatuh tertimpa tangga, Luna Maya juga harus merasakan pedihnya mmenjadi bahan olok-olok lantaran kasus yang menjeratnya.
Seolah belum cukup, Luna Maya juga ditinggalkan oleh teman-temannya.
Melansir dari Grid.ID pada Rabu (31/8/2021), Luna Maya sempat mengutarakan perasaannya kala itu lewat tayangan YouTube Boy William.
Luna Maya menceritakan saat itu ia benar-bena kehilangan semua pekerjaan di televisi bahkan kontrak dengan brand ternama juga diputus.
Model 38 tahun ini mengaku sempat ditawari pekerjaan tetapi bayarannya ditawar anjlok-anjlokan.
"Kalaupun dikasih kerajaan harganya ditawar. Contoh, misalkan dari 10 ditawar jadi tiga atau empat, gitu," ujar Luna Maya.
Walaupun demikian, hal itu justru memacu Luna Maya untuk mencari jalan lain untuk menyambung hidup.
"Tapi itu memotivasi gua untuk memulai kayak berbisnis.
"Gua harus punya income tanpa mengandalkan pertama TV, mengandalkan namanya iklan misalkan, atau mengandalkan orang," kata Luna Maya.
Diakui Luna Maya, keadaan yang serba sulit itu sempat membuatnya menderita salah satu gangguan kejiwaan, yakni Post Power Syndrome.
Penyakit tersebut membuat penderitanya merasa tenggelam dan hidup dalam bayang-bayang keberhasilan di masa lalu sehingga sulit menerima keadaan saat ini.
"Itu tuh rasanya nggak enak banget loh," aku Luna Maya.
"You became frustated, stres dan you are not happy to yourself, with yourself (kamu merasa frustasi, stres dan tidak bahagia atas dirimu sendiri)," jelasnya.
"Dan lo ngerasa useless (nggak berguna)," pungkasnya.
Kendati demikian, syndrome tersebut bisa disembuhkan bila ditangani dengan baik.
(*)