Sosok.ID - Sosok Chef Juna kini salah satu artis yang jadi sorotan bahkan kehidupan masa kecil yang pernah diceritakannya pun kejutkan publik.
Artis yang memiliki nama asliJunior John Rorimpandeyini mengaku bahwa masa kecilnya cukup suram hingga pernah alami penyiksaan sampai hampir mati ditembak.
Kini ia sukses menitih karier menjadi salah satu Chef sukses yang jadi idola di Tanah Air.
Meski kini sudah mendulang kesuksesan, rupanya Chef Juna memiliki kisah kelam di masa lalu.
Seperti anak muda pada umumnya, ia sempat terjerumus dalam lingkungan pergaulan yang salah.
Chef Juna bahkan harus menikmati kehidupannya dalam pergaulan bebas yang sangat keras.
Hal itu diungkapkan Pria 46 tahun itu pada Cinta Laura baru-baru ini.
"Umur 6 tahun main sama anak umur 13. Umur 13 udah main sama anak umur 20-an,"
"By the time, saya umur 18 sudah main dengan orang-orang umur 30," cerita Juna, dilansir Tribun Style dari YouTube Puella ID pada Minggu, 29 Agustus 2021.
Dengan pergaulannya yang seperi itu, membuat Chef Juna akhirnya menirukan berbagai pengalaman teman-temannya.
Sayangnya, ia justru banyak meniru hal negatif dibandingkan hal positif dari lingkungannya tersebut.
"Dan saya seperti spoons, saya menyerap semuanya. Sayangnya, kebanyakan yang jelek-jeleknya yang diserap," katanya.
Meski begitu, Chef Juna menyadari bahwa saat itu kenakalannya merupakan salah satu caranya mengungkapkan kekecewaan atas keadaan.
Baca Juga: Chef Juna Putus dengan Kekasih Karena Beda Kepercayaan
"Tapi akhirnya setelah belajar, lebih mengenal diri, akhirnya terkuaklah marah kepada keadaan. Karena saya menjadi anak yang berbeda dari anak yang lain," ujar Chef Juna.
Tak sampai di situ saja, kenakalan Chef Juna pun masih berlanjut.
Chef Juna mengaku pernah disiksa hingga hampir mati ditembak
Ia sendiri mengakui jika drinya juga pernah melakukan kekerasan pada orang lain atau bisa dibilang musuhnya.
"Itu pada tahun segitu, '90 awal, itu memang banyak terjadi. Pergaulan pada saat itu memang banyak seperti itu, jadi bukan hanya aku yang pernah digituin, tapi kita juga pernah gituin orang," ungkap Chef Juna.
Sadar akan kesalahannya, pria bertato itu menegaskan bahwa perbuatannya tersebut memang tidak layak dicontoh.
"Zaman dulu kalau kita tidak suka sama orang, ya biasalah diambil dari rumahnya. Itu bukan sesuatu yang patut dicontoh, bahkan it's not good, obviously (sama sekali nggak bagus, jelas sekali)," jelasnya.
Lambat laun, Chef Juna menyadari bahwa jalan yang dipilihnya kala itu salah dan harus diperbaiki.
Hingga akhirnya, ia memilih meninggalkan kehidupan kelamnya itu dan memutuskan pergi ke Amerika.
Ia mengambil sekolah penerbangan untuk menjadi pilot dan memulai kehidupan barunya di sana.
"Akhirnya berpikir, ini nggak mungkin hidup seperti ini terus. Pilihannya cuma dua, mati OD somewhere, atau mati dibunuh orang. I need some fresh start (aku butuh awal yang baru), kebetulan Amerika menarik siswa untuk sekolah pilot," pungkas Chef Juna.
Chef Juna pun berhasil lulus dari sekolah penerbangannya dan mendapatkan lisensi pilot. (*)