Sosok.ID - Kisah cinta pasangan pengantin baru ini bak alur dalam sebuah film dan drama fiksi.
Keduanya memperjuangkan hubungan panjang selama 8 tahun.
Tetapi di malam pertama saat harusnya mengukir kenangan indah, keduanya justru menerima kenyataan mengerikan.
Sang suami mendadak menjerit kesakitan, membuat si istri tak kuasa membendung tangisannya.
Melansir Feddytv.com viaGridHot.ID pada Sabtu (9/3/2020), sepasang pengantin baru itu bernama Khue (istri) dan Hung (suami).
Khue dan Hung amat sangat bahagia karena mereka berhasil menikah setelah berpacaran 9 tahun lamanya.
Dalam hubungan nyaris 1 dekade itu, keduanya berjuang bersama-sama.
Sebelum menikah keduanya ingin sukses lahir batin, sehingga mereka mencari kerja bersama-sama.
Khue pada akhirnya menjadi sukses lebih dulu dari Hung, tetapi dia tetap bersabar menunggu calon suaminya.
Setelah keduanya berkecukupan adan siap mental, akhirnya pernikahan dilangsungkan.
Resepsi pernikahan digelar dengan meriah, Khue dan Hung, beserta keluarga dan tamu undangan merasa bersuka-cita.
Hingga akhirnya petang tiba, Khue dan Hung bersemangat ingin menjalani malam pertama.
Hung tiba-tiba menjerit kesakitan dan pingsan.
Khue yang kebingungan sekaligus ketakutan lantas berteriak, hingga keluarga berlarian menuju kamar pengantin.
"Tolong! Hung pingsan," teriak Khue.
Mereka lantas mengevakuasi Hung ke rumah sakit.
Dokter yang memeriksa mengatakan, Hung mengidap penyakit kanker perut stadium akhir.
Tidak ada yang tidak terkejut mendengar diagnosa dokter, kecuali Khue.
Khue tahu betul calon suaminya mengidap penyakit mematikan.
"Sebenarnya aku sudah tau Hung terkena kanker sejak awal. Aku tahu tak punya banyak waktu namun aku ingin menikah dengannya (Hung)," ujar Khuue.
"Hari ini adalah pernikahanku.. sayangku..sayangku.." ratap Hung memeluk kekasihnya.
Dalam keadaaan sekarat Hung membisikkan kata-kata ke telinga istrinya.
"Khue ... aku mohon maaf. Biarkan aku menunggu 9 tahun, sekarang tinggalkan aku sendiri di kehidupan ini."
"Aku hanya bisa memberimu pernikahan, kau melupakanku dan pergi lagi."
"Aku mencintaimu, Maafkan aku, aku minta maaf ... Aku.." belum selesai Hung berbicara, nyawanya sudah melayang.
Khue sontak menangis tiada henti. Bagi dia, pernikahan itu adalah impiannya. Meski Khue sadar kekasihnya akan segera tiada.
Keputusan untuk tetap menemani Hung sampai akhir hayatnya tanpa melirik pria lain, bagi Khue merupakan hal yang benar untuk dilakukan. (*)