Sosok.ID - Pernikahan Lesty Kejora dan Rizky Billar akhirnya bakal segera digelar.
Sebelumnya, hari bahagia Lesty Kejora dan Rizky Billar ini sempat tertunda lantaran kasus Covid-19 yang meroket.
Kini, melansir Grid.ID, jika sesuai rencana pernikahan Lesty Kejora dan Rizky Billar bakal dihelat pada 19 Agustus 2021.
Segala persiapan pernikahan pun sudah dilakukan dari jauh-jauh hari.
Termasuk perjanjian pra nikah yang disepakati oleh Lesty Kejora dan Rizky Billar.
Isi perjanjian pra nikah Lesty Kejora dan Rizky Billar pun telah bocor ke media.
Sama seperti pasutri lainnya, inti perjanjian pra nikah Lesty Kejora dan Rizky Billar berkaitan dengan uang.
Menariknya, isi perjanjian pra nikah Lesty Kejora dan Rizky Billar juga berkaitan dengan akun media sosial masing-masing.
Isi perjanjian pra nikah ini dibongkar Lesty Kejora dan Rizky Billar dalam tayangan YouTube Intens Investigasi, Selasa (10/8/2021) lalu.
Ada pula saksi-saksi yang mengetahui perjanjian pra-nikah keduanya.
Dalam perjanjian tersebut, kedua sejoli ini berjanji akan salling terbuka satu sama lain.
Mulai dari urusan keuangan seperti pin ATM hingga ke urusan sepele seperti media sosial.
Ya, dalam pernikahan, Lesty Kejora dan Rizky Billar berjanji di depan sejumlah saksi tak menyembunyikan apapun.
Ini berarti keduanya setuju akan berbagi privasi isi ponsel dan media sosial.
Lesty Kejora dan Rizky Billar sepakat akan berbagi password ponsel hingga media sosial.
"Dengan ini menyatakan bahwa kami berjanji akan saling terbuka setelah menikah," bunyi perjanjian tersebut.
"Bentuk keterbukaan itu antara lain saling memberitahukan pin ATM, password handphone dan password social media."
"Demikian surat perjanjian ini kami buat dalam keadaan sehat, jasmani dan rohani serta tanpa ada paksaan dari pihak manapun," tandas perjanjian itu.
Melalui perjanjian ini, Lesty Kejora dan Rizky Billar berjanji akan saling jujur satu sama lain.
Jika ada salah satu dari mereka melanggar, baik Lesty Kejora dan Rizky Billar siap menerima hukuman atau sanksi yang sudah disepakati bersama.
"Bilamana kami melanggar perjanjian ini, kami bersedia menerima hukuman sesuai peraturan dan kesepakatan yang berlaku yang melibatkan saksi-saksi," begitu bunyi perjanjian tersebut.
(*)