Sosok.ID - Bayak orang mengira Raffi Ahmad begitu bahagia dengan kekayaannya yang terus mengalir.
Melansir Grid.ID, bahkan kekayaan Raffi Ahmad kabarnya kini telah tembus angka Rp 400 miliar.
Itu pun belum ditambah dengan penghasilan dari Nagita Slavina, YouTube dan gurita bisnis Raffi Ahmad yang lain.
Degan kekayaan sebegitu, banyak yang mengira mudah saja bagi Raffi Ahmad untuk bahagia.
Namun kenyataannya, menjadi milyuner tidak menjamin Raffi Ahmad bahagia.
Sebaliknya, suami Nagita Slavina akhir-akhir ini justru mengaku ketakutan.
Bahkan dengan kekayaannya, Raffi Ahmad tak bisa lepas dari rasa takutnya.
Ketakutan Raffi Ahmad pun kian menjadi-jadi kala teringat dengan kepergian sang ayah.
Ketakutan itu diakui Raffi Ahmad muncul ketika ia mengunggah foto mendiang sang ayah ke media sosial.
Melansir Grid.ID, diketahui, ayah Raffi Ahmad meninggal dunia ketika Raffi Ahmad berusia 16 tahun.
Di usia yang begitu belia, Raffi Ahmad harus menerima takdir kehilangan sang ayah secara tiba-tiba.
Di saat bersamaan, kehilangan sang ayah juga membuat Raffi Ahmad harus menjadi tulang punggung keluarga demi ibu dan adik-adiknya.
Kepergian sang ayah yang begitu mendadak meninggalkan luka begitu dalam di diri Raffi Ahmad.
Kenangan itu pada akhirnya membuat Raffi Ahmad merasa tertampar.
Suami Nagita Slavina sungguh takut suatu saat anaknya, Rafathar mengalami hal yang sama.
"Rafathar tahun ini umurnya mau 6 tahun, gue langsung merinding kan,"
"10 tahun lagi usia gue 44 lah, cuman kan gue jadi bepikir ya ampun, apalagi Covid gini kan," papar Raffi Ahmad dikutip dari YouTube Ivan Gunawan, Selasa (27/7/2021).
Tak ingin hal yang sama dialami oleh sang anak, Raffi Ahmad mulai memperbaiki pola hidupnya.
Presenter yang akrab dengan julukan Sultan ini lantas memohon-mohon pada sang istri soal keinginan hidup sehat.
Tak main-main, Raffi Ahmad bahkan bertekad mengurangi makan daging.
"Gue bilang ke Gigi, 'sayang, aku gak mau makan daging-daging lagi deh',"
"Minimal ya sekali sehari, itu juga gak usah yang banyak-banyak." katanya.
Raffi Ahmad tak ingin nasibnya berakhir dengan kolestrol atau jantung seperti yang dialami sang ayah.
"Jadi keluarga gue itu turunan kolesterol dan jantung,"
"Bokap gue meninggal itu tiba-tiba gak ada angin, gak ada hujan," sambungnya.
(*)