Sosok.ID -Pengakuan Yuni Shara terkait menemani anak nonton film dewasa menjadi kontroversi.
Ibu dua anak itu mendapat kritikan dari KPI.
Yuni Shara menyebut dirinya melakukan hal itu demi menjalin kedekatan dengan anak-anak layaknya seorang sahabat.
Ketika memergoki anaknya menonton film dewasa, Yuni Shara tak memarahi mereka.
Ia justru ikut bergabung menonton film dewasa bersama anak-anaknya, menganggap mereka teman.
Melansir TribunnewsBogor.com, Yuni Shara menyebut dirinya tak ingin menjadi orangtua kolot yang banyak mengekang anaknya.
Reaksi tak terduga dari sang ibu sontak saja membuat anak-anak Yuni Shara malah menjadi malu kepada ibunya.
"Anak-anakku kebetulan anak-anak yang terbuka. Nggak mungkinlah ya anak-anak kita nggak nonton film por**, mau yang jenis anime atau jenis apapun segala macem, akan ada," kata Yuni Shara, dilansir dari kanal YouTube Venna Melinda.
"Jadi mendingan dari pada gini-gini mending kita jadi temen aja nontonnya, 'gimana nonton kayak gini, asik ya?', 'bunda jangan gini-gini', 'aduh biasa aja bro', aku gitu," ucap Yuni Shara.
Sikap Yuni Shara terhadap kedua anaknya, Cavin Obrient Salomo Siahaan dan Cello Obient Siahaan bukan tanpa tujuan.
Yuni Shara mengungkap ia melakukan hal itu sebagai pendidikan seks sedari dini.
Tak sekedar menonton bareng, Yuni Shara mengaku selalu memberikan edukasi soal seks.
Yuni menilai pendidikan seks sangat penting untuk anak-anaknya.
Pernyataan Yuni Shara yang mengaku menemani anak nonton film dewasamendapat sorotan dari pihak KPAI.
KPAI tegas menekankan jika video dewasa dinilai memberikan dampak negatif yang membahayakan bagi anak.
"Itu konten berbahaya. Dampak negatifnya serius bagi tumbuh kembang anak. Maka, konten por** tak boleh dilihat anak," tegas Ketua KPAI Susanto dikutip dari TribunBogor.com.
Lebih lanjut, KPAI meminta para orangtua berhati-hati dalam mendidik anak dan harus memperhatikan etika perlindungan anak.
Oleh karenanya, meski pun menemani anak saat nonton film dewasa, tindakan Yuni Shara menurut KPAI tidak bisa dibenarkan.
"Meski ditemani, menonton konten por** sangat tidak dibenarkan," kata pungkasnya.
(*)