Sosok.ID - Sosok Savas kembali jadi sorotan setelah mengungkapkan soal utang yang dimiliki Gen Halilintar pada sosok Umi Aviv sebesar Rp 700 juta.
Anak angkat Umi Aviv yang juga seorang konten kreator tersebut sampai mengajak sumpah keluarga Youtuber Atta Halilintar.
Hal itu dilakukan agar keluarga Atta Halilintar tak melarikan diri dari tanggung jawab masa lalu tersebut.
Tak main-main, Savas mengajak bersumpah barang siapa yang berbohong bakal terkena musibah.
Melalui pernyataan di Indosiar, Savas kembali menjelaskan dugaan utang yang dimiliki oleh Gen Halilintar.
Ia menyebut, ayah dan ibu Atta Halilintar sempat berutang secara kekeluargaan dengan Umi Aviv pada 24 tahun silam.
Gen Halilintar disebut meminjam uang untuk kepentingan bisnis.
"Di tahun 1997 itu ayah sama ibunya Atta Halilintar itu datang ke rumah temannya Umi," ujar Savas dikutip TribunWow.com, Jumat (25/6/2021).
"Di situ orangtua Atta Halilintar menawarkan 'Ayo kita kita investasi', terus karena Umi ada tabungan, jadi diberikanlah ke keluarga Gen Halilintar."
Savas menyebut bahwa Lenggogeni Faruk dan Halilintar Anofial Asmid meminjam uang dengan dalih investasi pembelian ruko.
Namun, Atta Halilintar sebelumnya sempat menyangkal dan menegaskan bahwa ia tak percaya orangtuanya punya utang yang dimaksud.
Savas lantas menyebut bahwa utang mereka saat itu memang dilakukan secara kekeluargaan.
Oleh karena itu, tidak ada riwayat transaksi yang bisa dijadikan bukti dan membawa permasalahan tersebut ke ranah hukum.
Oleh sabab itu, Savas hanya menantang keluarga Gen Halilintar untuk bersumpah jika memang tidak mau membayar.
"Karena di tahun 1997 itu kita kan enggak punya hitam di atas putih ya, jadi kan untuk membawa ke hukum enggak mungkin," kata Savas.
"Jadi di sini kita menawarkan kepada Gen Halilintar untuk mubahalah, sumpah kecelakaan bagi siapa yang berdusta dalam kasus ini."
Savas menegaskan, utang yang diberikan Umi Aviv 24 tahun yang lalu berupa uang tunai.
Besarannya senilai nyaris Rp 700 juta bila dikonversikan saat ini.
"Dulu kan mata uangnya DM (Mata uang lama dari Jerman, D-Mark), dan kalau dikalkulasikan ke Euro itu sekitar 40.000 Euro."
"Kalau ke rupiah ya sekitar Rp 700 juta lah," pungkas Savas.
(*)