Sosok.ID - Masalah pandemi belum kelar namun perpolitikan tanah air sudah menghangat.
Penyebabnya tak lain ialah Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Padahal masih tiga tahun lagi namun gaduh sudah terdengar dari sekarang.
Apalagi mengemuka wacana masa jabatan presiden tiga periode yang tentunya jika terjadi melanggar konstitusi.
Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) yang masuk dalam koalisi belum membahas apapun mengenai Pilpres 2024.
"Kami belum membahas masalah Pilpres termasuk masalah tiga periode. Bila ada usulan-usulan yang muncul, anggap saja itu aspirasi yang normal," kata Ketua DPP PKB Daniel Johan seperti dikutip sosok.id dari Kompas.com, Minggu (20/6/2021).
Namun belum lama ini muncul komunitas Jokowi-Prabowo (Jok-Pro) 2024.
Komunitas ini seakan menggaungkan jabatan presiden tiga periode.
Untuk itulah Daniel menegaskan jika Presiden Jokowi menolak hal tersebut.
"Tapi kan Presiden Jokowi sudah sampaikan menolak wacana presiden tiga periode. Beliau tegak lurus dengan konstitusi dan amanat reformasi," ucap Daniel.
Sementara itu Sekjen Jok-Pro 2024 Timothy Ivan Triyono menepis anggapan ingin menggaungkan presiden tiga periode.
Mereka hanya ingin tidak ada polarisasi ekstrem layaknya Pilpres kemarin.
Caranya dengan Jokowi-Prabowo bersama-sama maju Pilpres 2024.
"Dan memang sepertinya Jok-Pro itu sangat efisien untuk mencegah polarisasi ekstrim di Indonesia. Alasan utamanya adalah kami lelah dengan adanya Cebong dan Kampret. Kami lelah dengan adanya pembelahan di masyarakat," kata Ivan seperti dikutip dari Kompas.com.
"Terlepas dari konsekuensi logisnya ya Jokowi harus tiga periode kalau mau Jokowi dipasangkan dengan Prabowo di 2024," pungkasnya.(Seto Aji/Sosok.ID)