Sosok.ID - Kepepet, itulah yang jadi alasan pengantin pria ini sampai berani nekat di pernikahannya sendiri.
Betapa tidak, di hari pernikahan, pengantin pria ini ditinggal kabur oleh calon istri.
Tanpa kabar, pengantin pria ini harus menghadapi ratusan tamu yang telah menunggu.
Selamatkan muka dan harga diri keluarga, pengantin pria ini lantas nekat.
Tak terbayangkan jika aksi nekatnya justru membuatnya berakhir di kantor kepolisian.
Begitu kelar mengucap ijab, pengantin ini langsung digiring aparat kepolisian yang menunggu di pelaminan.
Dilansir dari India.com, kejadian apes ini terjadi pada pengantin pria di Desa Malpada, Odisha, India, 16 Febriari 2021 lalu.
Semula, pengantin yang berusia 26 tahun itu dengan sabar menunggu mempelai wanita di depan penghulu.
Namun bermint-menit berlalu, sang mempelai wanita tak kunjung datang.
Nahas, saat dicek oleh besan, pengantin wanita ternyata telah melarikan diri dengan pria lain.
Awalnya pengantin pria percaya calon istrinya akan kembali.
Namun lantaran tak ada tanda-tanda calon istrinya bakal kembali, besan justru tawarkan adik pengantin wanita sebagai pengganti.
Masalahnya, adik pengantin wanita usianya baru 15 tahun.
Namun demi menyelamatkan muka di depan ratusan tamu, pengantin pria ini mengiyakan tawaran calon mertuanya.
Dilansir India.com Jumat (19/2/2021), keluarga si pengantin berbuat senekat itu lantaran takut jadi olok-olok di kampungnya.
Begitu pernikahan tersebut terlaksana, pemerintah distrik dan polisi setempat dilaporkan datang dan langsung membawa sang adik pengantin wanita.
Sang adik langsung dijemput dan diselamatkan, demikian keterangan pejabat setempat, Sukanti Behera.
Behera menuturkan, baik keluarga gadis 15 tahun itu dan mempelai laki-laki menyadari adanya hukum pernikahan anak ilegal di India.
Dikutip The New Indian Express, pernikahan ilegal ini kemudian dilaporkan ke kantor kepolisian setempat.
Alhasil, sang pengantin pria langsung diciduk pihak kepolisian usai mengucap ijab.
Saat diitanya mengenai insiden itu, calon mertuap pengantin pria mengakui terpaksa menikahkan anaknya itu karena tekanan dari teman-teman.
Kini, kedua keluarga sepakat untuk tidak merayakan pernikahan itu hingga usia si gadis dianggap cukup untuk berumah tangga.
(*)