Sosok.ID - Kim Jong Un kembali jadi sorotan dunia setelah sebuah organisasi menyoroti kehidupan rakyat di Korea Utara.
Sebuah organisasi non-pemerintah internasional baru-baru ini mengungkapkan laporannya terhadap krisis kemanusiaan.
Korea Utara disebut-sebut sedang menghadapi krisis kemanusiaan serius.
Bencana alam hingga pandemi covid-19 menambah buruk keadaan rakyat di Korea Utara saat ini.
Baca Juga: Bersiap Perang Lawan Seoul, Kim Jong Un Perintahkan Para Jenderalnya Kerahkan Pasukan
Berdasarakan laporan Inform Severity Index terbaru yang disusun oleh Assessment Capacities Project (ACAPS) yang berbasis di Swiss, Korea Utara saat ini telah menghadapi krisis kemanusiaan di level "tinggi".
"Situasi kemanusiaan di Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) didorong oleh faktor politik dan ekonomi serta bencana alam," kata laporan tersebut, seperti dilansir Yonhap.
Tak sampai di situ saja, bencana alam berupa badai dan banjir bandang bulan Agustus tahun lalu semakin menambah buruk keadaan di negara tertutup tersebut.
Oleh karena berbagai bencana yang melanda ini membuat Korea Utara memasuki kerawanan pangan yang bahkan sudah terjadi beberapa tahun ini sebelum dilanda bencana.
Kejadian tersebut praktis membuat Korea Utara memasuki kerawanan pangan yang masih belum teratasi dengan baik hingga saat ini.
ACAPS juga mencatat, keterbatasan akses menuju layanan dasar, seperti kesehatan dan air bersih, telah menyebabkan lebih dari 10 juta orang membutuhkan bantuan kemanusiaan.
Dunia internasional pun kini tengah menyoroti segala kebijakan yang diambil oleh Kim Jong Un.
Hingga sanksi global telah membatasi impor barang-barang kemanusiaan Korea Utara.
Oleh karena itu akses orang-orang untuk mendapat bantuan semakin terhambat.
Korea Utara telah dikenai sanksi PBB sejak 2006 atas program rudal nuklir dan balistiknya, yang mana semakin ketat diberlakukan dalam beberapa tahun terakhir.
Selama pandemi Covid-19 melanda dunia, Korea Utara memutuskan untuk menutup perbatasan demi mencegah masuknya virus.
Penutupan perbatasan ini semakin menghambat masuknya bantuan kemanusiaan ke dalam negeri.
Awal pekan ini pemimpin Korea Utara Kim Jong Un menggelar pertemuan tingkat tinggi dengan pejabatnya untuk membahas kebijakan ekonomi negara di paruh kedua tahun 2021.
Pertemuan kali ini juga diadakan untuk meninjau urusan negara secara keseluruhan selama paruh pertama tahun ini.
Secara khusus, langkah-langkah untuk memecahkan masalah ekonomi menjadi agenda utama.
(*)