Sosok.ID - China menjadi negara yang kuat karena Perdana Menteri (PM) mereka begitu keras saat memimpin negara.
Setiap koruptor dan pembangkang negara dipastikan bakal menemui ajal di tiang gantungan karena memperlambat kemajuan China.
Saking ketatnya peraturan, para koruptor di China harus bermental berani mati karena sekali kena maka nyawa taruhannya.
PM China yang dijuluki sebagai 'Jagal Beijing' ialah Li Peng.
Ia nekat memberangus para pembangkang negara tanpa pandang bulu, sapu bersih sekalian keluarganya hingga tak bersisa.
Dilansir BBC dan Sky News, Li Peng ialah PM yang menggerakan militer China untuk segera memberangus aksi protes di Lapangan Tiananmen 1989 di mana tentara membunuh ratusan warga sipil.
Ratusan ribu orang berkumpul di Tiananmen, Beijing, untuk serangkaian demonstrasi musim semi dan musim panas 1989, yang diakhiri dengan cara kekerasan oleh militer China.
Li kemudian membela kebijakannya dengan mengatakan itu adalah aksi yang "diperlukan".
Dia mempertegas keputusan itu dalam obituari yang dikutip Xinhua.
"Li mengambil langkah tegas untuk menghentikan kerusuhan dan memadamkan kekerasan kontra-revolusioner selama demonstrasi Tiananmen," demikian obituari Li dilansir Xinhua.
Li yang saat itu memberi tahu pengunjuk rasa bahwa situasi tidak akan berubah seperti yang mereka harapkan.
Setelah pernyataan tersebut kendaraan lapis baja China langsung melindas semua demonstran yang tak mau beranjak dari tempatnya.
di depan siaran televisi, dia mengumumkan darurat militer untuk "memadamkan kerusuhan", dengan puncaknya ratusan orang dibunuh oleh tentara.
Dalam pidato panjang yang dibacakan penyiar CCTV, pemerintah China saat ini sangat menghormati "langkah tegas" Li Peng dalam menghentikan kerusuhan.
Namun bagi kalangan aktivis yang pernah ikut andil dalam protes Tiananmen 1989, mereka menyambut baik kematian Li yang meninggal pada 2019 lalu.
"Dia harus dikenang seperti itu. Baik oleh dunia maupun sejarah.," ujar aktivis Tianamen Wu Kaixi.(Seto Aji/Sosok.ID)