Bukan Poligami, Ternyata Wilayah Ini Justru Lazim Dengan Kebiasaan Seorang Wanita Punya Banyak Suami, Ini Penyebabnya!

Rabu, 09 Juni 2021 | 09:31
Net

Ilustrasi poliandri. Bukan Poligami, Ternyata Wilayah Ini Justru Lazim Dengan Kebiasaan Seorang Wanita Punya Banyak Suami, Ini Penyebabnya!

Sosok.ID - Poligami atau miliki tak hanya satu istri memang bukan hal yang asing lagi bagi banyak orang, tetapi berbeda dengan masyarakat di wilayah satu ini.

Ada sebuah tempat dimana justru bukan pria yang memiliki banyak pasangan tetapi justru wanita di wilayah tersebut yang lazim memiliki tak hanya satu suami.

Tak hanya itu saja, bahkan di wilayah ini juga mewajarkan bila seorang wanita ingin menikahi saudara laki-lakinya.

Ternyata kebiasaan yang jarang ada di wilayah lain ini bukan tanpa alasan.

Baca Juga: Punya Misi Bantu Negara Makin Sejahtera, Pria Beristri 16 Ini Berniat Nikah Lagi, Ngaku Tak Bakal Berhenti Menikah Sampai Punya 100 Istri dan 1.000 Anak Sebelum Ajal Menjemput

Melansir dari Kompas.com, seorang wanita yang menikahi tak hanya satu pria disebut juga poliandri.

Hal itu ternyata terjadi di sebuah wilayah di kawasan Himalaya bahkan sampai saat ini.

Namun tradisi poliandri di kawasan ini terjadi bukannya tanpa alasan.

Apa yang terjadi pada wanita-wanita di kawasan Himalaya yang masuk bagian dari negara Nepal ini karena ada penyebabnya.

Baca Juga: Tak Ada Angin Tak Ada Hujan, Artis Cantik Ini Beri Kabar Menikah Hingga Disebut-sebut Hamil Duluan, Kakak Kandungnya Langsung Beri Tamparan Keras!

Diketahui tradisi di tempat tersebut melibatkan keluarga, dimana istri bisa menikah dengan saudara laki-laki dari suaminya.

Ternyata kemiskinan menjadi salah satu faktor yang menyebabkan praktik poliandri marak terjadi di wilayah ini.

Faktor ketiadaan lahan, juga membuat mereka sampai harus berbagi suami demi bisa hidup tanpa terlunta-lunta.

Atas dasar itulah, poliandri di Himalaya termasuk unik karena si istri, beserta kedua suaminya yang bersaudara, tinggal dalam satu rumah.

Baca Juga: Amplop Tamu Kudu Isi Rp 22 Juta,Pengantin Ini Minta Undangan Patungan Bayari Ongkos Nikah, Batal Ijab Gegara Tak Ada yang Sudi Nyumbang

(Iloveasia.travel)
(Iloveasia.travel)

Tradisi poliandri di Himalaya.

Bahkan, beberapa istri sempat ikut membesarkan calon suaminya, sebelum akhirnya dinikahinya di usia dewasa.

Sekali lagi tak ada cemburu, tak ada curiga. Ini hanya salah satu cara warga Himalaya untuk bertahan hidup.

Meski sah sebagai pasangan suami istri, kebanyakan pelaku poliandri di wilayah ini juga cukup membatasi perihal hubungan seksual.

Hal itu dilakukan untuk bisa mencegah kehamilan yang dianggap oleh mereka bisa menambah beban keluarga.

Baca Juga: Dulu Namanya Selalu Laris di Layar TV, Artis Cantik Ini Harus Menyingkir ke Belanda Selepas Diceraikan Sahabat Ariel NOAH, Kesehariannya Pun Jauh Dari Kata Mewah!

Tapi tak melulu negatif, praktik poliandri semacam ini ternyata bisa mencegah keributan saat pembagian harta di antara keluarga.

Persediaan makanan pun selalu cukup untuk memenuhi kebutuhan keluarga, karena ada dua laki-laki yang bekerja.

Tradisi ini juga memungkinkan anak-anak tetap mempunyai ayah, meskipun "ayah aslinya" meninggal.

Jadi, para istri tak perlu khawatir akan masa depan anaknya kelak.

Dengan praktik poliandari ini, kesempatan untuk nasib yang lebih cerah di masa depan bisa terjaga.

Baca Juga: Bak Petir di Siang Bolong, Iis Dahlia Gelagapan Hamil Duluan Saat Nikahi Satrio Dewandono: Devano Ada di Perut Waktu Nikah

Praktik pernikahan seperti ini memang sudah cukup lama dijalani oleh banyak masyarakat di kawasan Himalaya.

Namun kini praktik poliandri seiring dengan berjalannya waktu memang perlahan mulai memudar.

Selain faktor meningkatnya perekonomian masyarakat, informasi dari luar wilayah lantaran pengaruh perkembangan juga menjadi faktor lainnya.

Meski demikian, praktik poliandri memang sudah berjalan kurang lebih satu abad di wilayah tersebut.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kompas.com

Baca Lainnya