Sosok.ID - Kabar mengejutkan datang dari salah satu pengacara kondang yang juga dijuluki sebagai pengacara 30 miliar, Hotman Paris Hutapea.
Baru-baru ini diketahui Hotman Paris tengah berjibaku di rumah sakit lantaran penyakit demam berdarah.
Bahkan ia mengaku sempat terbayang soal kematian saat masa kritis di rumah sakit.
Hal itu yang membuat dirinya merasa harus segera sembuh lantaran kepikiran dengan hartanya di rumah.
Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea mulai menjalani profesinya setelah sembuh dari penyakit demam berdarah.
Hotman Paris pun bersyukur sudah pulih seperti sedia kala.
Melalui kanal YouTube KH INFOTAIMENT pada Senin (31/5/2021), Hotman Paris mengungkapkan hal tersebut.
Hotman Paris menceritakan momen dirinya terserang penyakit demam berdarah.
Kondisi pengacara berusia 61 tahun itu sempat memburuk.
Namun anak-anaknya memberikan perhatian ekstra hingga Hotman Paris sembuh.
"Untung anak saya memperingati, kalau enggak mungkin anda tidak ketemu Homtan Paris lagi, bakal sayonara," ujar Hotman Paris.
"Saya dirawat cuma dua hari karena saya minum begitu banyak, hampir 30 kaleng sehari, saya bisa kencing 50 kali sehari," imbuhnya.
"Karena DB kaitannya dengan air, makan kurma dan jambu merah," tandasnya.
Hotman Paris sempat khawatir saat kondisinya sempat memburuk.
Pengacara sekaligus kolektor mobil mewah itu teringat dengan hasil kerja kerasanya selama ini.
Hotman Paris rupanya takut meninggal duni dengan harta yang melimpah.
"Saya sangat khawatirlah, gimana enggak khawatir sudah setengah mati cari duit, sudah dapat semuanya," kata Hotman Paris.
"Gue pernah antarin orang meninggal, enggak kebayang nanti kepala gue dimasukking ke lubang tanah, dimakan kecoa satu-satu, malam itu gue pikirin," imbuhnya.
Karena hal tersebut, Hotman Paris mulai merubah gaya hidupnya.
Hotman Paris ingin mengurangi pekerjaannya dan memilik menikmati hidup sebaik mungkin.
"Akhirnya gara-gara momen itu saya sekarang punya gaya hidup baru, kalau kemari saya invetasi di properti," ujar Hotman Paris.
"Sekarang saya mau investasi di perusahaan orang-orang yang sudah jadi tanpa saya ikut bekerja," imbuhnya.
(*)