Sosok.ID - KKB Papua kini diketahui telah dilabeli sebagai teroris.
Mengutip Kompas.com, pelabelan teroris pada kelompok bersenjata di Papua lantaran tindakan yang sudah menyamai aksi teror.
Penetapan label teroris pada KKB Papua ini disampaikan oleh Menkopolhukam Mahfud MD pada Kamis (29/4/2021).
"Pemerintah menganggap bahwa organisasi dan orang-orang di Papua yang melakukan kekerasan masif dikategorikan sebagai teroris," ujar Mahfud MD.
Semenjak label tersebut diberikan, TNI langsung menerjunkan sejumlah pasukan khusus untuk menghabiskan kelompok bersenjata ini
Diketahui sebanyak 400 prajurit dari Yonif 315/Garuda yang berjuluk 'Pasukan Setan' dan 500 personel dari Yonif Raider Khusus 751/VJS dikerahkan.
Menariknya, meski sudah dilabeli ebagai teroris oleh pemerintah, kelompok bersenjata di Papua tetap tak gentar.
Sebaliknya, dilansir Sosok.ID dari Gridhot.ID, Rabu (12/5/2021) mereka justru menantang ratusan pasukan khusus TNI.
Bahkan dari video yang beredar di media sosial, KKB menantang TNI untuk perang secara terbuka di kandang mereka, hutan Kabupaten Nduga, Papua
"Kami tidak akan mundur satu langkah pun, kau mau kirim berapa personel pun tetap kita layani. Anda sudah kirim berapa personel, itu tidak akan (bisa) keluar," ujar anggota KKB dalam video viral tersebut.
Rupanya, ada alasan mengapa KKB menantang TNI untuk duel di kandang mereka sendiri.
Dikutip Sosok.ID dari Kompas TV, Rabu (12/5/2021) KKB yang berada di Kabupaten Nduga disinyalir memiliki stok amunisi dan senjata yang terjamin.
Pasokan senjata yang terjamin ini diduga tak lepas dari campur tangan seorang pria bernama Peniel Kogoya.
Melansir Kompas TV, Kasatgas Humas Nemangkawi, Kombes Pol M Iqbal Alqudsi mengatakan bila Peniel Kogoya telah kucurkan dana lebih dari Rp 1 miliar untuk pasok senjata api untuk KKB.
"Nama Paniel Kogoya muncul di pengakuan DC dan FA, yang merupakan tersangka pemilik senjata api, sebelum dibeli Paniel Kogoya," kata Kombes Pol M Iqbal Alqudsi.
Menurut Kombes Pol M Iqbal Alqudsi, Peniel Kogoya telah menyuplai senjata pada KKB Papua sejak 2018.
Di tahun 2020, Peniel Kogoya dilaporkan telah kucurkan dana sebesar Rp 500 juta untuk pembelian senjata api.
Semua senajta tersebut, menurut Kombes Pol M Iqbal Alqudsi telah diserahkan pada KKB yang berada di Nduga, Kabupaten Intan Jaya.
"Paniel Kogoya diduga melakukannya bersama Geis Gwijangge, yang menjadi pemasok sejumlah senjata api kepada KKB," katanya.
Kombes Pol M Iqbal Alqudsi ungkap sejumlah senjata diketahui asalnya dari Decky Chandra Warobai, yang statusnya narapidana di Lapan Kelas II Nabire.
(*)