Sosok.ID - Seolah tak cukup ingin menguasai lautan Pasifik khususnya di Laut China Selatan, China kabarnya tengah berencana membangun pangkalan militer Angkatan Lautnya di Samudra Atlantik.
Bahkan desas-desus mengatakan bahwa Negeri Tirai Bambu sudah memepet negara-negara di benua Afrika yang bersinggungan langsung dengan Samudra Atlantik.
Dilansir dari The Sun, seorang jenderal tinggi AS, Stephen Townsed memberikan peringatan tersebut.
Ia meyebut bahwa Beijing tengah mencari lokasi untuk membangun pelabuhan angkatan laut besar untuk menampung kapal selam atau kapal induk di pantai barat Benua Afrika.
China dikabarkan telah mendekati negara-negara yang membentang dari Mauritania ke arah selatan hingga Namibia, dengan maksud untuk membangun fasilitas angkatan laut.
Jika terwujud, prospek tersebut memungkinkan China untuk mengembangkan kapal perang Angkatan Lautnya di kawasan Pasifik dan Atlantik.
Jenderal Townsed yang mengepalai Komando Afrika AS mengatakan: "Mereka mencari tempat di mana mereka dapat mempersenjatai kembali dan memperbaiki kapal selamnya."
China sendiri telah memiliki pangkalan angkatan laut di Djibouti yang dijuluki Tanduknya Afrika.
Pangkalan yang dibangun bertahun-tahun lalu itu terus ditingkatkan kapasaitasnya hingga kini.
Jenderal Townsed mengatakan, ada sebanyak 2.000 personel Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) Navy di pangkalan tersebut.
Jumlah tersebut termasuk ratusan Marinir yang menangani keamanan di tempat itu.
"Mereka pasti memiliki senjata dan amunisi. Mereka memiliki kendaraan tempur lapis baja.
"Kami pikir mereka akan segera menempatkan helikopter di sana kemungknan helikopter serang."
Sebelumnya, banyak yang mengira bahwa China sedang berupaya mendirikan panglakan Angkatan Laut di Tanzania.
Mengingat negara yang terletak di pantai timur Afrika itu memiliki hubungan militer yang kuat dengan Beijing dan telah berlangsung sejak lama.
Namun, Jenderal Townsed menyangsikan keputusan tersebut.
Dia mengatakan bahwa China sementara waktu memang telah berusaha keras untuk mendapatkan basis di Tanzania.
Tapi itu bukanlan lokasi yang paling dia khawatirkan.
Pangkalan di pantai Atlantik utara Afrika secara substansial lebih dekat ke AS.
Lebih tepatnya, pejabat AS lainnya mengatakan bahwa China telah mengincar lokasi pelabuhan di Teluk Guinea.
Laporan Departemen Pertahanan tahun 2020 tentang kekuatan militer China, mengatakan China kemungkinan telah mempertimbangkan untuk menambahkan fasilitas militer untuk mendukung angkatan laut, udara, dan daratnya di Angola, di antara lokasi-lokasi lainnya.
Dan dicatat bahwa sejumlah besar minyak dan gas alam cair yang diimpor dari Afrika dan Timur Tengah, menjadikan kawasan itu prioritas tinggi bagi China selama 15 tahun ke depan.
(*)