Setelah Dokumen Rahasia Soal Memulai Perang Dunia 3, Kini Tiongkok Bakal Gencar Patroli di Laut China Selatan Gunakan Kapal Induk Shandong, Bagaimana Tindakan Indonesia?

Minggu, 09 Mei 2021 | 15:13
Global Times

Setelah Dokumen Rahasia Soal Memulai Perang Dunia 3, Kini Tiongkok Bakal Gencar Patroli di Laut China Selatan Gunakan Kapal Induk Shandong, Bagaimana Tindakan Indonesia?

Sosok.ID - Sebuah dokumen rahasia buatan tentara China (PLA) tahun 2015 berisi tentang niat memulai perang dunia 3, kini di tengah pandemi covid-19, Xi Jinping gencar lakukan operasi militer.

Bahkan yang terbaru di tengah gelombang besar penyebaran virus corona yang dimulai dari India ke seluruh dunia, China justru menyiapkan armada perangnya.

Termasuk niat untuk penugasan kapal induk Shandong untuk berlayar di Laut China Selatan.

Hal itupun jadi pertanyaan tersendiri apakah China sedang menjalankan niatnya untuk memulai perang dunia 3?

Baca Juga: Unjuk Taring Lagi, Kesiapsiagaan Tempur China Meningkat, Kirim Kapal Induk Kedua Berturut-turut ke Laut China Selatan

Shandong, kapal induk kedua milik China pekan ini mulai ditugaskan ke Laut China Selatan dalam lanjutan latihan militer rutin.

Sebelum ini, kapal induk pertama Liaoning juga sudah menunjukkan kehadirannya.

Kelompok kapal induk China yang dipimipin oleh kapal Shandong segera memulai rangkaian latihan militer mereka di Laut China Selatan, sekaligus jadi pelayaran pertama Shandong tahun ini.

Pelayaran Shandong ini dilakukan tidak lama setelah kapal induk pertama China, Liaoning, meninggalkan wilayah tersebut.

Baca Juga: Mucul Ketakutan Samudra Pasifik Disulap China Jadi Pangkalan Miiliter Armada Drone Pengintai Tak Berawak, Strategi Serupa di Laut China Selatan

Dengan ini, dua kapal induk utama China telah melakukan latihan militer intens secara berturut-turut di wilayah yang sama.

Kelompok pertama yang dipimpin kapal induk Liaoning baru-baru ini melakukan latihan rutin di perairan sekitar Taiwan dan perairan terkait di Laut China Selatan.

Dilansir dari Global Times, latihan tersebut adalah rangkaian latihan rutin yang diselenggarakan berdasarkan jadwal kerja tahunan, dan sepenuhnya sah dan legal.

"Ini akan berkontribusi untuk meningkatkan kemampuan layanan untuk menjaga kedaulatan China, kepentingan keamanan dan pembangunan serta perdamaian dan stabilitas regional," ungkap Kapten Senior Gao Xiucheng, juru bicara Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA).

Baca Juga: Laut China Selatan Masih Memanas, Isu Beijing Bangun Pangkalan Militer di Pasifik Mencuat, Ahli Strategi Ketar-ketir dengan Dominasi Xi Jinping

Terkait latihan milter kali ini, Gao berharap dunia bisa melihatnya secara objektif dan rasional karena latihan sejenis akan terus dilakukan Angkatan Laut China secara rutin di masa mendatang.

Kapal induk Shandong merupakan kapal induk kedua China yang memasuki layanan pada Desember 2019 dan menjalani uji coba lebih lanjut dan sesi pelatihan pada tahun 2020.

Diterjunkannya Shandong dalam kelompok tempur menunjukkan upaya China untuk mempersiapkan Shandong berlatih berkoordinasi dengan kapal lain termasuk kapal perusak dan fregat seperti dalam pertempuran nyata.

Baca Juga: Tantang Sikap Sekonyong-konyong China, Filipina Dorong Nelayannya Terus Memancing di Laut China Selatan: Ini Tidak Berlaku Bagi Kami!

Sayangnya, Gao masih belum menyebutkan kapal-kapal apa saja yang akan menemani Shandong dalam misi latihan di Laut China Selatan ini.

Memiliki dua kapal induk berarti Angkatan Laut China dapat lebih sering mengerahkan kapal perang besar. Jika salah satunya sedang dalam perawatan, kapal lain bisa dengan segera menggantikan.

Baca Juga: Merugi Bisnis dengan China, Australia Buat Kesepakatan dengan Filipina, Peroleh Akses Strategis ke Laut China Selatan

Latihan berturut-turut dalam waktu yang berdekatan kali ini juga menunjukkan bahwa Angkatan Laut China sedang mencoba meningkatkan kesiapsiagaan tempur guna menghadapi segala potensi ancaman yang dihadapi.

(*)

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber : Kontan.co.id

Baca Lainnya