Sosok.ID - Sebuah kabar mengejutkan soal mendiang Ustadz Jefri Al Buchory (Uje) soal poligami diungkap oleh istri sahnya, Pipik Dian Irawati atau Umi Pipik.
Publik terkejut lantaran beberapa waktu setelah meninggalnya Uje, kabar sang ulama besar berpoligami ini tak pernah terdengar sebelumnya.
Apalagi yang membuka suara soal pernikahan mendiang Uje yang kedua dan ketiga kalinya adalah Umi Pipik.
Awal kabar berpoligaminya mendiang Uje bermula dari potongan wawancara Umi Pipik yang diunggah di beberapa media sosial.
Bahkan Umi Pipik pun tak menyangka apa yang dia omongkan tersebut bakal membuat heboh masyarakat.
"Bukan curhat sebenarnya, saya juga kaget dengan ini yang akhirnya heboh," ucap Umi Pipik.
Umi Pipik kemudian mengatakan menurutnya poligami adalah sesuatu yang diperbolehkan oleh Tuhan.
Ia mengaku hal tersebut membuatnya tak bisa melarang Uje untuk berpoligami.
"Poligami bukan hanya untuk Ustaz aja, umum juga," kata Umi Pipik.
"Poligami itu hukum dari Allah, dan saya tidak melarang,"
"Karena kalau saya melarang saya membangkang hukum Allah," imbuhnya.
Namun saat ditanya mengenai identitas istri kedua dan istri ketiga mendiang Uje, Umi Pipik bereaksi.
"Kasih tau gitu dong nama-namnya?" tanya awak media.
"Apanya? Istri-istrinya?" kata Umi Pipik.
"Enggak perlu lah," imbuhnya.
Menurutnya, hal itu tak perlu dilakukan untuk membuka kedok siapa orang yang menerima pinangan mendiang Uje untuk dijadikan istri kedua dan ketiga.
Hal itu dilakukan oleh Umi Pipik tak lain karena menjaga privasi dari istri kedua dan ketiga mendiang Uje.
Selain itu ada hal yang menjadi catatan Umi Pipik untuk tak mengungkap sosok di balik poligaminya mendiang Uje lantaran ada yang lebih penting.
Menurut Umi Pipik, lebih baik tidak menyebut secara gamblang siapa nama-nama wanita yang pernah dampingi suaminya.
Bahakn Umi Pipik mengakui pernah ketemu sosok istri kedua Uje,\
"Untuk yang kedua saya pernah ketemu, dan biasa aja, dia baik," kata Umi Pipik.
"Cuma kalau untuk yang ketiga karena publik figure saya tidak akan mengucapkan itu," tambahnya.
(*)