Keterlaluan! Indonesia Hampir Kena Imbas Roket China Long March 5B, Lokasi Jatuhnya di Dekat RI, Tiongkok Malah Anggap Enteng Dampaknya

Minggu, 09 Mei 2021 | 13:02
spacenews.com

Keterlaluan! Indonesia Hampir Kena Imbas Roket China Long March 5B, Lokasi Jatuhnya di Dekat RI, Tiongkok Malah Anggap Enteng Dampaknya

Sosok.ID - Publik dunia digegerkan dengan roket luar angkasa buatan China yang jatuh tak terkendali ke bumi yang diperkirakan berlokasi dekat dengan Indonesia.

Bahkan publik dunia pun ketar-ketir oleh dampak jatuhnya roket tersebut pada bumi lantaran dengan kecepatan tinggi dan tak bisa dikendalikan.

Pada hari Minggu, (9/5/2021) dilaporkan puing-puing roket China Long March 5B tersebut telah memasuki atmosfer Bumi.

Dengan kata lain, tinggal menunggu waktu untuk jatuh ke permukaan bumi.

Baca Juga: Mucul Ketakutan Samudra Pasifik Disulap China Jadi Pangkalan Miiliter Armada Drone Pengintai Tak Berawak, Strategi Serupa di Laut China Selatan

Namun yang bahaya adalah daya hantaman puing-puing tersebut yang bisa merusak apa yang ada di permukaan bumi.

Lebih mengejutkan lagi, puing roket antariksa tersebut dikabarkan hancur di Samudra Hindia atau wilayah laut yang berada di bagian Selatan dan Barat Indonesia.

Pernyataan yang disampaikan media pemerintah "Negeri Panda" itu mengakhiri spekulasi di mana benda seberat 18 ton itu bakal jatuh.

Pejabat di Beijing menyatakan, kecil kemungkinan fragmen pesawat angkasa itu akan menabrak daerah permukiman.

Baca Juga: Laut China Selatan Masih Memanas, Isu Beijing Bangun Pangkalan Militer di Pasifik Mencuat, Ahli Strategi Ketar-ketir dengan Dominasi Xi Jinping

Melansir dari AFP, Roket Long March 5B diluncurkan pada 29 April membawa bagian Tianhe modul yang akan menjadi stasiun luar angkasa China.

Kantor Insinyur Luar Angkasa Berawak China menyatakan, puing-puing akhir dari wahana peluncur Long March 5B Yao-2 masuk ke atmosfer Bumi.

Wahana luar angkasa itu masuk ke atmosfer pukul 10.24 waktu "Negeri Panda".

Lembaga monitor Space-Track yang menggunakan fasilitas data militer AS membenarkan hal tersebut.

Baca Juga: Tantang Sikap Sekonyong-konyong China, Filipina Dorong Nelayannya Terus Memancing di Laut China Selatan: Ini Tidak Berlaku Bagi Kami!

"Setiap orang yang mengikuti perkembangan #LongMarch5B sudah bisa lega. Roketnya sudah jatuh," jelas Space-Track.

Turunnya fragmen itu sesuai prediksi ahli, yang meyakini bakal jatuh ke laut mengingat planet ketiga di Tata Surya ini 70 persen wilayahnya adalah air.

Meski begitu, wahana tersebut menuai perhatian karena dianggap jatuh tak terkendali dan susah diprediksi.

"Kemungkinan benda itu menyebabkan kerusakan atau melukai manusia, sangat rendah," jelas juru bicara kementerian luar negeri Wang Wenbin.

Baca Juga: Merugi Bisnis dengan China, Australia Buat Kesepakatan dengan Filipina, Peroleh Akses Strategis ke Laut China Selatan

Namun demikian, banyak pihak menyayangkan sikap China yang menganggap enteng mengenai jatuhnya roket Long March 5B tersebut.

Jonathan McDowell, seorang astrofisikawan di Pusat Astrofisika Harvard-Smithsonian, mengatakan bahwa meski tidak perlu terlalu khawatir, desain roket perlu dipikirkan ulang untuk menghentikan skenario seperti ini kembali terulang.

"Ada peluang nyata terjadinya kerusakan terhadap apapun yang terkena dan di samping peluang timbulnya korban,” jelasnya.

Baca Juga: Laut China Selatan Bukan Jadi Pilihan, AS dan Tiongkok Kini Pindah Lokasi Perang, Xi Jinping Disebut Telah Kuasai 11 Negara Sekaligus Untuk Buat Pangkalan Militer Diam-diam

"Memiliki satu ton pecahan logam yang meluncur ke Bumi dengan kecepatan ratusan kilometer per jam bukanlah praktik yang baik, dan China harus merancang ulang misi Long-March 5B untuk menghindari hal ini," tambah McDowell.

Pada 2020, puing-puing dari roket Long March lainnya jatuh di desa-desa di Pantai Gading, dan menyebabkan kerusakan struktural, namun tidak ada korban jiwa ataupun yang terluka.

(*)

Tag

Editor : Andreas Chris Febrianto Nugroho

Sumber afp, space news