Sosok.ID - Sengketa Laut China Selatan antara Filipina dan China terus memanas.
Empat tahun hubungan antara Filipina dan China nyaris jadi sia-sia.
Dominasi China di Laut China Selatan membuat Filipina berang.
Dilansir Sosok.ID dari Kompas.com, Kamis (6/5/2021) Menlu Filipina, Teodoro Locsin bahkan belum lama ini lempar makian pada China.
Makian itu ia lempar melalui cuitannya di akun Twitter pribadinya, @teddyboylocsin pada Senin (3/5/2021).
"China temanku, seberapa sopan saya bisa mengatakannya? Coba kulihat... O... Enyahlah," tulisnya.
Menlu Filipina menyebut sikap China saat ini bak orang bodoh yang tak bisa diberitahu.
Kemarahan Menlu Filipina ini pun bukan tanpa sebab.
Melansir Express UK, dari awal Maret 2021 lalu, sebanyak 200 ratus kapal-kapal China berkerumun di wilayah kedaulatan Manila.
Manila sudah berusaha berbicara secara diplomatik pada China untuk menarik mundur kapal-kapal tersebut.
Namun China berulang kali menolak seruan untuk menarik kapal-kapal tersebut dari zona ekonomi ekslusif Filipina.
Imbasnya, ketegangan antara Filipina dan Tiongkok di Laut China Selatan meningkat.
Terkait cuitan Menlu Filipina, pihak pemerintah China pun telah bereaksi.
Dikutip Sosok.ID dari Kontan.co.id, Kamis (6/5/2021) dalam sebuah pernyataan Kemenlu China desak Filipina hormati kedaulatan dan yuridiksi negara.
"Fakta telah berulang kali membuktikan bahwa diplomasi mikrofon tidak dapat mengubah fakta, tetapi hanya dapat merusak rasa saling percaya," kata pihak Kemenlu China.
"Diharapkan orang-orang terkait di Filipina akan mematuhi tata krama dasar dan posisi mereka saat mengeluarkan pernyataan," imbuhnya.
Melansir pemberitaan Kontan.co.id, peringatan dari China ini tampaknya sudah sampai ke telinga Menlu Filipina.
Melalui akun Twitter pribadinya, Menlu Filipina, Teodoro Locsin telah meminta maaf atas cuitannya.
Menlu Filipina sadar betul jika cuitannya beberapa hari lalu menimbulkan provokasi yang tak diinginkan.
Ia juga tak lupa meminta maaf pada Menlu China, Wang Yi atas ucapannya.
"Saya tidak akan memohon provokasi terakhir sebagai alasan untuk kehilangannya,"
"Tetapi, jika Wang Yi mengikuti Twitter, maka saya minta maaf karena telah menyakiti perasaannya," tulis Menlu Filipina.
Mengutip Konta,co.id, Presiden Filipina, Rodrigo Duterte mengingatkan pejabatnya tak ada ruang untuk mengutuk masalah diplomasi.
"Hanya presiden yang bisa mengumpat," kata Harry Roque selaku jubir Duterte pada konferensi pers.
(*)