Sosok.ID -Kasus Covid-19 di India mencatatkan rekor baru.
India mengumumkan kasus baru Covid-19 mencapai 401.993 kasus dalam 24 jam terakhir pada Sabtu, (1/5/2021).
Ini adalah pertama kalinya jumlah kasus harian India mencapai 400.000 setelah 10 hari berturut-turut lebih dari 300.000.
Sementara kasus kematian akibat Covid-19 juga melonjak 3.523 selama 24 jam terakhir, menjadikan total korban di India menjadi 211.853, menurut data resmi.
Gelombang kedua Covid-19 telah melanda India sejak akhir Februari 2021 lalu dan belum menunjukkan penurunan.
Lonjakan kasus baru ini terjadi bertepatan dengan pemerintah India mulai melakukan vaksinasi besar-besaran.
Sayangnya, dilansir Sosok.ID dari Reuters, (1/5), beberapa negara bagian masih kekurangan vaksin.
Produksi vaksin yang masih terbatas memperburuk gelombang Covid-19 kedua yang terjadi di India.
Kondisi India saat ini digambarkan pasien-pasien terus membanjiri rumah sakit, kamar mayat penuh, sementara keluarga pasien berebut mendapatkan oksigen dan obat yang kian langka.
Tempat Parkir Diubah menjadi Krematorium
Lahan parkir di India terpaksa diubah fungsi menjadi tempat pembakaran jenazah atau krematoriun kolaps.
Hal ini diungkapkan oleh Warga Negara Indonesia (WNI) di India Mohd. Agoes Aufiya.
Menurut dia, kebijakan itu diambil Pemerintah India seiring melonjaknya angka kematian di India akibat covid-19.
Angka positif Covid-19 per hari menyentuh 400 ribu, sementara kasus meninggal dunia mencapai 3.421 per hari.
Kondisi itu membuat tempat pembakaran jenazah atau krematoriun kolaps.
"Yang sebelumnya berfungsi jadi tempat parkir menjadi tempat krematorium di luar bangunan. Ini yang dilakukan pemerintah saat ini untuk mengatasi lonjakan jenazah yang ada," tutur Agoes dalam talkshow Tribunnews.com, Sabtu (1/5/2021).
Menurut Mahasiswa Jawaharlal Nehru University (JNU) ini seluruh rumah sakit di New Delhi melebihi kapasitas atau overload.
Kondisi ini memaksa pasien ditempatkan di luar rumah sakit lantaran terlalu penuh pun dapat terlihat.
"Bahkan ada yang juga sampai meninggal dunia karena tidak tertangani. Dan dengan kenaikan angka masyarakat yang terdampak Covid dan meninggal dunia juga berpengaruh terkait yaitu jumlah krematorium," ucapnya.
Sehingga membuat antrean di krematorium. Karena itu pemerintah New Delhi berinisiatif untuk menambah ruang luar untuk kremasi.
"Yang mana saat ini begitu terbatas sebelumnya sempat terlihat antrean untuk kremasi atau pembakaran mayat," ucapnya.
Hari ini, India dilaporkan mencetak rekor harian kasus, yakni berada 3,2 juta kasus aktif dengan kasus kematian dalam 24 terakhir sebanyak 3.521. Para ahli menilai melonjaknya kasus di India disebabkan sejumlah faktor.
Mulai dari faktor perilaku masyarakat yang abai, euforia berlebihan atas capaian vaksinasi di negara itu, sampai adanya varian mutasi ganda B1.167 yang diduga memiliki sifat lebih cepat menular.