Kedaulatan Filipina Harga Mati, Duterte Keras Tolak Didikte China, Ratusan Kapal Xi Jinping Diminta Hengkang dari Wilayahnya

Jumat, 30 April 2021 | 14:57
xinhuanet.com

(Ilustrasi) Presiden Filipina, Rodrigo Duterte tegas tolak tarik militernya patroli di Laut China Selatan

Sosok.ID - Dominasi China di Laut China Selatan mulai meresahkan Filipina.

Presiden Filipina, Rodrigo Duterte tegaskan militernya akan terus patroli di Laut China Selatan.

Kedaulatan Filipina yang mulai terancam oleh keberadaan kapal-kapal China, membuat Duterte akhirnya ambil tindakan.

Ratusan kapal Xi Jinping di wilayahnya pun diminta untuk hengkang.

Baca Juga: China Mau Ngeles Apa Lagi, Dunia Endus Keberadaan AL Rahasianya di Laut China Selatan, Kedok Ratusan Pasukan Xi Jinping Terbongkar

Dilansir Sosok.ID dari Express UK, Jumat (30/4/2021) Maret 2021 lalu, sebanyak 200 kapal-kapal penangkap ikan China berkerumun di sekitar Whitsun Reef.

Kapal-kapal penangkap ikan China ini diduga adalah angkatan laut Tiongkok yang menyamar.

Kerumunan kapal-kapal penangkap ikan China ini membuat Filipina merasa terancam.

Manila sempat meminta ratusan kapal-kapal China itu untuk meninggalkan Whitsun Reef lantaran mengancam zona ekonomi ekslusif mereka.

Baca Juga: Tenang Sebelum Badai, AS Disebut Bak Salah Pilih Lawan, Bagaimana pun Bakal Tetap Kalah dari China Rebutkan Taiwan: Tak Ada Kompromi!

Namun China berkelit dan mengatakan bahwa kapal-kapal itu hanya berlindung dari cuaca buruk.

China bahkan dikabarkan menolak tarik kapal-kapalnya dari zona ekonomi ekslusif Filipina.

Melansir Kontan.co.id, Kedutaan Besar China di Manila bahkan mengatakan tak ada milisi maritim seperti yang dituduhkan.

Namun rakyat Filipina tak mempercayai hal itu dan terus menekan sang presiden, Duterter untuk segera bertindak.

Awalnya, Duterte masih bergeming dan tak mau konfrontasi langsung dengan China.

Baca Juga: Yuan Class, Kapal Selam Murah Meriah Berteknologi AIP yang Lebih Canggih dari KRI Nanggala-402

Dikutip Sosok.ID dari AFP via Kompas.com, dalam pidatonya yang dirilis Rabu (28/4/2021) Duterte bahkan menyebut Beijing sebagai teman baik.

Meski begitu, soal urusan kedaulatan adalah hal yang berbeda.

Mengutip AFP via Kompas.com, presiden berjuluk The Punisher itu menyebut kedaulatan Filipina di Laut China Selatan sama sekali tak bisa ditawar-tawar.

Duterte bahkan menegaskan tak akan menarik militernya dari patroli di Laut China Selatan.

"Saya berkata kepada China, kami tidak ingin ada masalah. Kami tidak ingin ada perang."

Baca Juga: Buktikan Ucapannya pada Taiwan Tak Main-main,China Terobos Wilayah Ini dengan 20 Pesawat Militer,4 di Antaranya Pembom Kekuatan Nuklir

"Namun jika kalian meminta kami menyingkir, tidak," tegas Duterte.

Pernyataan keras Duterte ini muncul setelah Kementerian Pertahanan Filipina menegaskan jika Beijing tak berhak mendikte mereka.

Diketahui, Beijing sempat minta Filipina untuk tak menyulut ketegangan di Laut China Selatan.

Baca Juga: Berasa di Ujung Tanduk saat Tahu China Dibacking Rusia Kembangkan Rudal Hipersonik, AS Koar-koar 3 Tahun Sanggup Bikin Senjata Tandingan

Permintaan China ini muncul setelah beberapa pekan belakangan Manila gencar melakukan patroli di kepulauan Spratly.

Tidak hanya itu, angkatan laut dan penjaga pantai Filipina juga rajin gelar latiha di kawasan Scarborough, titik sengketa China dan Manila.

(*)

Editor : Tata Lugas Nastiti

Sumber : Kompas.com, Kontan.co.id, Express UK

Baca Lainnya