Sosok.ID - Kedok penyamaran ribuan pasukan Angkatan Laut rahasia China di Laut China Selatan terbongkar.
Dunia kini tak lagi percaya dengan penampakan kapal penangkap ikan China yang sliweran di Laut China Selatan.
Di balik penampakan sederhana kapal penangkap ikan China itu nyatanya dipersenjatai teknologi canggih untuk dukung pasukan Xi Jinping.
Kabar beredar, angkatan laut rahasia China ini dibentuk untuk menegaskan dominasi Tiongkok pada Laut China Selatan.
Dilansir Sosok.ID dari Kontan.co.id dan Express UK, Kamis (29/4/2021) para ahli sempat memperingatkan soal kehadiran kapal-kapal penangkap ikan China.
Analis di Institus Internasional untuk Kajia Strategis (IISS) di Singapura mengatakan armada rahasia tersebut memiliki pasukan dengan jumlah capai ratusan personel.
Kapal-kapal dengan lambung bercat biru tersebut diketahui kerap berkumpul di sekitar terumbu karang Spratly.
Kapal-kapal tersebut dilaporkan sudah dilengkapi dengan senjata otomatis dan memiliki kecepatan tertinggi.
Meski demikian, Beijing terus menyangkal keberadaan kapal-kapal tersebut.
Melansir Kontan.co.id, para ahli mengatakan bila kehadiran kapal-kapal penangkap ikan China bisa menimbulkan ancaman bagi Laut China Selatan.
Terlebih lagi kapal-kapal itu diduga dikendalikan oleh Tentara Pembebasan Rakyat (PLA).
Dikutip Sosok.ID dari Express UK, Kamis (29/4/2021) Maret 2021 lalu, sebanyak 200 kapal penangkap ikan China berkerumun di sekitar Whitsun Reef.
Kerumunan kapal-kapal penangkap ikan China ini membuat Filipina merasa terancam.
Manila sempat meminta kapal-kapal China itu untuk meninggalkan Whitsun Reef lantaran mengancam zona ekonomi ekslusif mereka.
Namun China berkelit dan mengatakan bahwa kapal-kapal itu hanya berlindung dari cuaca buruk.
Melansir Kontan.co.id, Kedutaan Besar China di Manila pun mengatakan tak ada milisi maritim seperti yang dituduhkan.
Namun keraguan terus muncul di pemerintahan Barat jika milisi maritim itu memang ada.
Terlebih saat penampakan fisik kapal-kapal penangkap ikan itu lebih mirip kapal militer yang tengah menyamar.
Keraguan ini dibongkar oleh mantan direktur operasi di Pusat Intelijen Gabungan Komando Pasifik AS, Carl Schuster.
"Mereka memiliki senjata otomatis di atas kapal dan lambung yang diperkuat,"
"Mereka memiliki kecepatan tertinggi sekitar 18-22 knot, membuatnya lebih cepat dari 90% kapal penangkap ikan dunia," tukas Carl Schuster.
(*)