Sosok.ID - Pedangdut Isi Dahlia, sering menjadi sorotan karena ucapan-ucapannya yang terkesan nyinyir saat tampil di televisi.
Ia juga dijuluki sebagai artis yang doyan julid.
Bahkan putranya Devano Danendra sempat keberatan dengan pekerjaan Isi Dahlia yang doyan gimmick di layar kaca.
Bukan cuma itu, Iis Dahlia juga terkenal mudah terpancing amarah saat meladeni netizen di sosial media.
Akan tetapi Iis mengatakan, bahwa sikapnya itu adalah settingan alias berdasar dari skenario tim kreatif di televisi.
Ia pun tidak keberatan dengan hal itu, terlebih dia dibayar mahal untuk melakukan pekerjaannya.
Hal tersebut Iis ungkapkan saat bercerita kepada Melaney Ricardo di kanal Youtube-nya.
Iis mengaku bahwa apa yang terlihat di layar kaca televisi bukan berarti adalah karakter aslinya.
Baca Juga: Sampai Dihujat Netizen Negeri Tetangga, Iis Dahlia Merasa dapat Perlakuan Tak Adil: Bukan Cuma Saya
Ia menegaskan kepada para netizen untuk tahu bahwa sebuah program memiliki tim kreatif yang berguna untuk mengatur jalannya acara.
"Judes, julid, ini orang galak banget, ya udahlah biarin aja Mel, buat apa buang-buang waktu, buang-buang aura," kata Iis Dahlia, dilansir dari Youtube Melaney Ricardo, Minggu (25/04), dilansir dari Grid.ID.
"Masalah kecil dihilangkan, masalah besar dikecilkan, orang itu gak tahu bahwa gue lagi memerankan sebuah peran," lanjutnya.
Menurut Iis, ia melakukan peran antagonis adalah untuk menghargai kru di balik layar yang bekerja keras mempersiapkan skenario.
"Anak-anak kreatif, kameramen, kita harus baik sama mereka, mereka yang membantu pekerjaan kita, aku dekat sama mereka," jelas Iis.
Bahkan diungkapkan Iis, dia memiliki seorang anak angkat yang bekerja sebagai tim kreatif pertelevisian.
Hal itu membuatnya paham betul kesusahan dan kesibukan anak-anak kreatif yang tak dibayar seberapa atas pekerjaannya.
Itulah yang membuat Iis tak ingin menolak dan berusaha memerankan peran apapun yang diberikan kepadanya.
"Mereka sudah membuat (skenario) loh semaleman, nanti begini, harus begini, soalnya aku punya anak di sini tim kreatif juga, kalau weekend tidur di rumah gue."
"Gue bayangin ketika dia sudah begitu capeknya dan kita nolak. Kita udah dibayar mahal misalnya dan dikontrak juga," lanjutnya.
Iis mengatakan, ia mencoba profesional dengan memegang komitmen.
Oleh karenanya kepada anak-anaknya, ia mencoba memberikan pengertian, bahwa pekerjaannya memang tak lepas dari skenario.
"Gue niatnya baik, mau bekerja sama, lu maunya apa, ya ayo. Gue harus komit dong."
Lebih lanjut kata Iis, orang yang bisa menilainya adalah mereka yang secara personal mengenalnya, bukan sekedar dari media. (*)