Sosok.ID -Musisi Maia Estianty sudah dua kali terpapar Covid-19.
Dilasir Sosok.ID dari Grid.ID, Maia pertama kali terinfeksi Covid-19 pada akhir tahun 2020.
Untungnya, Maia memiliki imunitas tubuh yang bagus sehingga dapat sembuh dalam waktu hanya 3 hari.
Kasus kedua, Maia terinfeksi karena tanpa sadar memeluk pasien positif Covid-19.
"Walaupun aku biasanya sangat ketat menjaga protokol ya, tapi ternyata aku ketemu orang yang aku peluk, ternyata dia positif, jadi aku kena," kata dia.
Beruntungnya, sekali lagi Maia tidak mengalami kondisi dengan gejala berat.
Istri Irwan Mussry ini mengatakan, gejala yang dirasakannya adalah tenggorokan yang gatal.
Dan baru-baru ini Maia kembali berinteraksi dengan orang yang dinyatakan positif Covid-19 yang tak lain adalah YouTuber Atta Halilintar.
Maia diketahui mendataingi rumah Atta dan Aurel hermansyah belum lama ini untuk membuat konten YouTube.
Namun siapa sangka, Atta tiba-tiba dinyatakan positif Covid-19 untuk kedua kalinya.
"YA ALLAH :( Shock!! aku Positif C0V1D-19 lagi untuk kedua kalinya," tulis Atta Halilintar, seperti dikutip Sosok.ID, Jumat (23/4/2021).
"Setelah swab test untuk besok Kerja terbang ke solo.. ternyata hasilnya positif," lanjutnya.
Atta sempat menduga bahwa Aurel yang terinfeksi virus corona lantar istrinya itu menunjukkan gejala demam.
"Dari kemarin istriku yang anget badannya dan bindeng sangkaku istri ku yang positif.. ternyata aku..." kata Atta Halilintar.
Mengetahui hal tersebut, Maia pun buru-buru menjalani tes swab.
Beruntung kali ini hasilnya Maia dianyatakan negatif Covid-19.
Abis mengunjungi Atta Aurel, alhamdulillah hasilnya negatif," tulis Maia di unggahan Insta Storynya, (22/4).
Hasil Tes Maia Estianty
Kasus seperti Maia dan Atta ini menurut penelitian tergolong langka.
Dalam studi yang dilakukan para peneliti di Inggris menemukan bahwa antibodi terhadap virus corona yang terbentuk dalam tubuh jauh lebih kecil kemungkinannya menunjukkan hasil positif saat dilakukan tes kembali enam bulan kemudian, atau bahkan lebih lama.
"Sangat, sangat jarang terinfeksi kembali," kata Dr. Ned Sharpless dari National Cancer Institute Amerika Serikat.
Dr Sharpless mengatakan orang dengan antibodi dari infeksi alami, dengan urutan perlindungan yang sama yang didapatkan dari vaksin, maka risiko untuk terkena virus lagi jauh lebih rendah.
Namun, meski resiko terpapar jauh lebih rendah, bukan berarti orang yang pernah terinfeksi tidak akan pernah terpapar kembali.