Sosok.ID - Vladimir Putin dikabarkan telah mengerahkan lebih dari setengah juta prajurit militer Rusia ke perbatasan Ukraina.
Rusia juga menyatakan siap perang dengan Amerika Serikat kapan saja bila AS ikut campur.
Dilansir Sosok.ID dari Mirror, sejak Rabu (14/4/2021) angkatan laut Rusia telah memulai latihan di Laut Hitam untuk menunjukkan kekuatannya menjelang kedatangan dua kapal perang AS di wilayah tersebut.
Video yang dirilis menunjukkan adanya pergerakan persenjataan berat di wilayah Krsnodar dan terlihat pula kapal angkatan laut di Sungai Don.
Rusia diketahui mengalihkan kapal pendarat dan lainnya dari Laut Kaspia ke Laut Hitam untuk pertama kalinya sejak akhir era Soviet.
Rekaman lainnya juga menunjukkan Armada Laut Hitam milik Rusia sedang melakukan manuver, sementara Ukraina juga melakukan latihan angkatan laut di lepas pantai Krimea.
Sebelumnya, Joe Biden telah menyerukan pertemuan puncak dengan Putin di negara netral - tetapi Rusia telah berjanji akan mengambil tindakan tegas jika sanksi baru Barat menyusul.
Itu terjadi ketika seorang veteran analis pertahanan independen Rusia Pavel Felgenhauer mengklaim Putin mungkin telah memerintahkan pergerakan "lebih dari setengah juta" pasukan yang melibatkan pasukan dari Pasifik ke Baltik.
Sekadar informasi, Felgenhauer telah bekerja sebagai analis pertahanan dan ahli untuk media Rusia selama tiga dekade.
Ditanya di radio Ekho Moskow apakah Rusia "di ambang pintu perang", dia menjawab: "Secara praktis, iya."
"Mobilisasi angkatan bersenjata Rusia yang belum pernah terjadi sebelumnya sedang terjadi," katanya.
"Semua angkatan bersenjata. Ini tidak terjadi di tahun 1973 atau di tahun 1962. Mobilisasi total. Semuanya angkatan bersenjata.
"Jumlah pasti pasukannya tidak disebutkan secara resmi. Sepertinya lebih dari setengah juta," terangnya.
Dia menekankan bahwa pergerakan pasukan dilakukan pada siang hari untuk menunjukkan bahwa Rusia "dimobilisasi penuh" dan "dalam kesiapan tempur penuh".
"Karena jika kita memulai sesuatu dengan Ukraina, Amerika mengatakan bahwa mereka akan mendukungnya, maka kita siap berperang dengan Amerika kapan saja," katanya.
Dia mengklaim bahwa Rusia sedang "menyiapkan operasi mendalam untuk mengalahkan Angkatan Bersenjata Ukraina secara total melalui serangan."
Kendati demikian, dia menekankan: "Ini bukan berarti perang akan dimulai. Tapi persiapannya benar-benar serius."
Ia meramal, serangan mungkin akan terjadi di antara sekarang hingga September.
"Agar Barat tidak ikut campur dan menyerahkannya kepada Ukraina untuk dihabisi, kita harus menunjukkan bahwa kita siap untuk perang habis-habisan," katanya.
(*)