Gantikan Jenazah Orang Kaya, Pria Down Syndrom Dimasukkan Peti Mati dan Dikremasi Hidup-hidup

Kamis, 15 April 2021 | 11:07
Kolase SCMP

Gantikan Jenazah Orang Kaya, Pria Down Syndrom Dimasukkan Peti Mati dan Dikremasi Hidup-hidup

Sosok.ID -China mewajibkan kremasi sejak 2012 dan melarang penguburan jenazah.

Namun masih ada yang nekat mengubur anggota keluarga mereka, tapi di sisi lain tetap ada yang harus dikremasi.

Sebuah keluarga menyewa seorang pria untuk menemukan tubuh pengganti untuk dikremasi sehingga mereka dapat mengadakan pemakaman rahasia untuk anggota keluarga mereka yang meninggal.

SCMP melaporkan bahwa almarhum pria tersebutmemiliki keinginan untukdimakamkan sebelum meninggal karena kanker pada Februari 2017 silam.

Baca Juga: Viral Kakek Makmur Tewas Terlantar setelah Disumbang Rp 200 Juta, Taqy Malik Tuntut Klarifikasi Keluarga: Dapet Donasi Ngumpul, Sekarang Kemana?

Keluarganya kemudian menyewa seorang pria bermarga Huang untuk menemukan tubuh pengganti untuk dikremasi.

Mereka membayarnya sejumlah 107.000 yuan (Rp 239 juta), di mana 90.000 yuan (Rp 201 juta) diberikan kepada Huang sementara sisanya diberikan kepada seorang perantara yang bermarga Wen.

Pada 1 Maret 2017, Huang menculik seorang pria dengan down syndrome yang sedang memungut sampah di jalanan.

Baca Juga: Bak Peribahasa Jarimu Harimaumu, Warga Indonesia Terancam Tak Bisa ke Thailand, Gegara Insiden Pasangan Sesama Jenis Dihujat Netizen +62, Begini Kronologinya!

Huang kemudian memaksa pria berusia 36 tahun, yang diidentifikasi sebagai Lin, untuk mengonsumsi minuman keras dalam jumlah besar.

Huang lanatas memasukkannya ke dalam peti mati yang telah disiapkan begitu Lin tidak sadarkan diri.

Peti mati itu kemudian disegel dengan empat paku baja sebelum dikirim ke keluarga dua hari kemudian saat akan dikirim ke rumah duka.

Lin pun dikirim untuk dikremasi, sementara keluarga membawa jenazah kerabat mereka yang asli ke daerah terpencil untuk pemakaman tradisional.

Baca Juga: Korban harus Bersyukur atau Takut? Pria Ini Curi Sepatu Wanita Tapi Diganti dengan yang Baru dan Persis, Tujuan yang Bikin Berjenggit Jijik

Lin terdaftar sebagai orang hilang oleh polisi setempat selama dua tahun sebelum akhirnya terbongkar bahwa dia telah dibunuh pada November 2019.

Polisi menggunakan rekaman CCTV untuk menyelidiki kejahatan tersebut.

Pada September 2020, Huang dinyatakan bersalah atas pembunuhan dan dijatuhi hukuman mati dengan hukuman percobaan dua tahun, lapor Asia One .

Huang mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Rakyat Guangdong, mengklaim bahwa dia tidak memaksa korban untuk meminum alkohol. Dia mengaku mengira korban meninggal karena sakit mendadak setelah minum.

Namun, pengadilan menolak bandingnya dan menguatkan hukuman aslinya.

(*)

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : scmp

Baca Lainnya