Sosok.ID - Amasya Anggraini Manganang, kakak kandung dari Serda Aprilia Santini Manganang, juga akan mengubah jenis kelaminnya menjadi laki-laki.
Hal ini terjadi setelah Amasya mendatangi Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD), Jenderal Andika Perkasa untuk meminta bantuan.
Amasya ingin diperiksa seperti Aprilia Manganang, yang kini sudah berganti nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang.
Seperti diketahui, mantan tim atlet voli putri Indonesia, Aprilia Manganang menjalani pemeriksaan dan dinyatakan mengidap hipospadia atau kelainanan organ reproduksi ketika dilahirkan.
Hal ini membuat Aprilia Manganang hidup sebagai perempuan selama 28 tahun lamanya.
Namun berkat uluran tangan TNI AD, kini Aprilia telah mengubah jenis kelaminnya sebagai laki-laki setelah pemeriksaan medis menunjukkan bahwa dia merupakan pria tulen.
Di sisi lain, kakak Aprilia Manganang, Amasya, selama ini juga hidup sebagai perempuan.
Meski bentuk fisiknya serupa dengan laki-laki, namun kelainan hipospadia membuatnya ditetapkan sebagai perempuan ketika dilahirkan.
Ya, Amasya juga mengidap kelainan hipospadia yang sama parahnya seperti Aprilia Manganang.
Dilansir dari Kompas.com, KSAD Andika Perkasa dalam jumpa pers pada Jumat (19/3/2021) di Mabes TNI AD mengatakan, Amasya meminta bantuan kepadanya untuk juga diperiksa seperti Aprilia Manganang.
Hal itu terjadi ketika dia datang dari Kalimantan menjenguk Aprilia Manganang yang telah menjalani corrective surgery di RSPAD Gatot Soebroto.
"Amasya sebenarnya datang ke sini untuk menengok adiknya. Namun, Selasa (16/3) malam kemarin, Amasya curhat ke saya, dari kata-katanya 'bapak saya juga ingin diperiksa'," ungkap Andika Perkasa.
Andika pun menyatakan kesiapannya untuk membantu Amasya.
"Apalagi adiknya sudah kami tangani," kata dia, mengutip tayangan Kompas TV via Kompas.com.
"Menurut saya kami juga mempunyai tanggung jawab untuk memberikan solusi. Toh kami juga masih dalam batas kemampuan kami," lanjutnya.
Setelah menjalani pemeriksaan medis secara lengkap, betapa terkejutnya Andika Perkasa saat menemukan hasil bahwa Amasya juga mengidap penyakit yang sama dengan Aprilia Manganang.
Bahkan kondisi Amasya masuk dalam tingkatan serius sehingga ia harus melakukan dua kali corrective surgery.
"Hasilnya sangat miris, ternyata Amasya juga tidak seberuntung kita saat dilahirkan dengan kelainan yang disebut hipospadia. Lalu, waktu itu diputuskan oleh yang membantu melahirkan atau orang tua sebagai wanita," terang Andika.
Kepada Andika, Amasya mengatakan bahwa jika memang sebenarnya ia tidak lahir sebagai perempuan, maka dia ingin kembali ke kodratnya.
"Kami tanya Amasya apa kemauannya, Amasya sudah bilang ke saya minta diperiksa dan pemeriksaan sudah selesai dan kita sampaikan ke Amasya. Amasya menjawab 'saya kalau bisa dibantu saya ingin menjadi diri saya sebenarnya'."
"Jadi kita putuskan akan siapkan prosedur corective surgery pertama. Sama seperti adiknya, Amasya juga masuk dalam kategori hipospadias yang serius hingga membutuhkan dua kali corevtive surgery," papar KSAD Jenderal Andika Perkasa.
Sementara itu, Amasya akan melakukan operasi keduanya pada Selasa (23/3/2021).
Aprilia Manganang ganti nama
Pada Jumat (19/3/2021), Aprilia Santini Manganang mengubah nama menjadi Aprilio Perkasa Manganang.
Majelis hakim PN Tondano, disampaikan oleh Ketua Majelis Hakim Nova Loura Sasube mengabulkan permintaan Aprilia untuk mengubah jenis kelamin dan nama berdasar pada fakta-fakta yang sudah ditemukan.
"Berdasarkan bukti-bukti dan fakta-fakta dalam persidangan maka mengabulkan permohonan pemohon untuk seluruhnya," kata Loura dikutip dari Antara via Kompas.com.
Baca Juga: Surat Resmi Pengadilan Tentang Ganti Kelamin Terbongkar, Ternyata Lucinta Luna Akui Punya Sperma
"Memerintahkan Kantor Dinas Catatan Sipil Kabupaten Sangihe untuk menjalankan penetapan ini sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku," tambah dia.
Putusan hakim sontak membuat Aprilio Manganang tak sanggup membendung air matanya.
Ia, saat datang di persidangan virtual di Mabes AD, langsung memeluk erat KSAD Andika Perkasa saking bahagianya.
"Puji Tuhan," kata Aprilio Perkasa Manganang. (*)