Sosok.ID - Era perang baru akan segera menghampiri Rusia dan Amerika Serikat (AS).
Karena mau tak mau AS-Rusia akan segera bertemu di medan perang untuk memperebutkan siapa yang paling kuat di dunia.
Walau ada China di sana, namun tetap kekuatan Rusia-AS yang akan diperhitungkan.
Adanya era perang baru ini membuat Kremlinangkat bicara.
Moskow pada hari Jumat mengharapkan tidak akan ada lagi perang.
Mereka mengharapkan yang terbaik bagi hubungan kedua negara.
Namun tetap bersiap akan kemungkinan Perang Dingin baru antara Amerika Serikat (AS) dan Rusia.
Hubungan diplomatik AS-Rusia merosot ke level terendah baru pekan ini setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan dia mengira Presiden Vladimir Putin adalah "pembunuh" dalam sebuah wawancara yang mendorong Rusia menarik duta besarnya untuk Amerika Serikat.
"Putin mengatakan bahwa terlepas dari segalanya, tidak ada gunanya bermain di diplomasi megafon dan duri perdagangan. Ada gunanya melanjutkan hubungan," kata Peskov kepada wartawan dalam konferensi per seperti dilansir Reuters.
Dia ditanyai tentang Perang Dingin baru antara kedua negara.
"Kami, tentu saja, selalu berharap yang terbaik, tetapi selalu siap untuk yang terburuk. Mengenai Rusia, Presiden Putin dengan jelas telah menyatakan keinginannya untuk melanjutkan hubungan ...," katanya.
"Tapi tentu saja, kami tidak bisa tidak memperhitungkan komentar Biden," katanya, mengacu pada wawancara Biden dengan siaran ABC News pada Rabu lalu.
Dalam wawancara itu, Biden mengatakan "Saya bersedia" ketika ditanya apakah dia yakin Putin adalah seorang pembunuh, yang mendorong Putin mengutip nyanyian taman bermain anak-anak Rusia sebagai tanggapan yang mengatakan "dia yang mengatakannya, melakukannya".
Biden juga menggambarkan Putin tidak memiliki jiwa dalam wawancara, dan mengatakan bahwa pemimpin Rusia itu akan membayar harga untuk tudingan campur tangan dalam pemilihan presiden AS November 2020, sesuatu yang dibantah Kremlin.
Apakah perang akan kembali berkecamuk? hanya waktu yang bisa menjawab.(*)
Sumber : Kontan