Junta Militer Myanmar Takut Pada Sosmed, Blokir Rakyatnya Main Internet

Minggu, 07 Februari 2021 | 08:13
Xinhua

Junta Militer Myanmar Takut Pada Sosmed, Blokir Rakyatnya Main Internet

Sosok.ID - Junta militer Myanmar rupanya takut dengan sosial media (sosmed).

Lantas mereka memblokir akses sosmed agar rakyatnya tak bisa main internet.

Karena gerakan demokrasi di Myanmar dimulai dari sosmed dan ini diwaspadai oleh Junta Militer.

Junta Myanmar memblokir jaringan internet di negara itu pada hari Sabtu ketika ribuan orang turun ke jalan-jalan di Yangon untuk mengecam kudeta dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Baca Juga: Bukan karena Harta? Terungkap Alasan Maia Estianty Terlihat Lebih Bahagia Saat Menikah dengan Irwan Mussry, Terbongkar Pengorbanan Mantan Istri Ahmad Dhani Sebelum Menikah dengan sang Pengusaha

Dalam demonstrasi pertama sejak para jenderal merebut kekuasaan pada hari Senin, para aktivis meneriakkan, “Diktator militer, gagal, gagal; Demokrasi, menang, menang ”dan menggelar spanduk bertuliskan“ Melawan Kediktatoran Militer ”.

Banyak di antara kerumunan itu mengenakan pakaian merah, warna Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi yang menang telak pada pemilihan 8 November, akibatnya para jenderal menolak mengakui klaim penipuan.
Ketika protes membengkak dan para aktivis mengeluarkan seruan di media sosial agar orang-orang bergabung dalam pawai, internet negara itu lumpuh.
Junta Myanmar memblokir jaringan internet di negara itu pada hari Sabtu ketika ribuan orang turun ke jalan-jalan di Yangon untuk mengecam kudeta dan menuntut pembebasan pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi.

Dalam demonstrasi pertama sejak para jenderal merebut kekuasaan pada hari Senin, para aktivis meneriakkan, “Diktator militer, gagal, gagal; Demokrasi, menang, menang ”dan menggelar spanduk bertuliskan“ Melawan Kediktatoran Militer ”.

Baca Juga: Rontok Harga Dirinya Sampai ke Akar-akar, Raffi Ahmad Sensi Kejantanannya di Ranjang Jadi Bahan Gunjingan Orang Gegara Ini: Apaan sih?

Banyak di antara kerumunan itu mengenakan pakaian merah, warna Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) Suu Kyi yang menang telak pada pemilihan 8 November, akibatnya para jenderal menolak mengakui klaim penipuan.
Ketika protes membengkak dan para aktivis mengeluarkan seruan di media sosial agar orang-orang bergabung dalam pawai, internet negara itu lumpuh.
Militer Myanmar kini mengendalikan situasi.(*)
Sumber : Kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya