Sosok.ID - China sudah panas dengan ulah Taiwan.
Menurut China, Taiwan secara sengaja dan tidak sah melakukan pemberontakan kepada Beijing hingga layak 'diluruskan'
Proses pelurusan yang akan dilakukan China ini sungguh akan keras, yakni melontarkan api peperangan.
Menurut media Taiwan, pesawat-pesawat tempur China terbang ke langit Taiwan hampir setiap hari di bulan Januari. Sejumlah pihak menilai, ini merupakan langkah Beijing untuk memperingatkan pulau itu bahwa "kemerdekaan berarti perang".
Baca Juga: Penurunan Kekuatan, Kapal Selam Kilo Class Iran Grounded Ditengah Keributan dengan Amerika
MelansirExpress.co.uk, sejumlah media Taiwan mengatakan, pesawat militer China memasuki wilayah udara negara itu pada 30 hari yang berbeda di sepanjang bulan lalu.
Global Timesjuga menambahkan, China mengambil langkah konkret untuk mempersiapkan hal itu dengan melakukan latihan intensif di Selat Taiwan.
Baca Juga: Type 075, Kapal Serbu Amphibi Terbaru China Siap Lakukan Operasi Tempur
Media tersebut juga menulis, pasukan separatis asing dan Taiwan tidak boleh salah perhitungan terkait kesediaan China untuk berperang.
"China daratan sedang membicarakan pembicaraan dan berjalan-jalan, jadi pasukan separatis asing dan Taiwan tidak boleh membuat kesalahan strategis dengan percaya bahwa China daratan tidak berani menggunakan kekuatan saat diperlukan, dan kesalahan perhitungan seperti itu dapat mengakibatkan hasil yang tidak ingin dilihat oleh pihak-pihak yang terlibat," demikian kataGlobal Times.
Liberty Times, sebuah surat kabar Taiwan, melaporkan pesawat tempur China menyusup ke wilayah udara barat daya pulau itu tiga kali pada hari Minggu.
Angkatan udara Taiwan dan pelacak penerbangan open source menyatakan hanya ada satu hari pada bulan lalu di mana pesawat militer China tidak terlihat di wilayah tersebut.
"Kegiatan militer yang dilakukan oleh Tentara Pembebasan Rakyat China di Selat Taiwan adalah tindakan yang diperlukan untuk mengatasi situasi keamanan saat ini di Selat Taiwan dan untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional. Mereka adalah tanggapan serius terhadap campur tangan eksternal dan provokasi oleh pasukan 'kemerdekaan Taiwan'," tegasnya.
Menanggapi ancaman China tahun lalu, Presiden Taiwan Tsai Ing-wen berkata: "Kami tidak perlu menyatakan diri kami sebagai negara merdeka".
John Kirby, juru bicara Pentagon AS, juga menanggapi latihan udara baru-baru ini, menyebut ancaman perang sebagai hal yang "tidak menguntungkan".
Maka AS akan melakukan manuver balasan kepada China.(*)