Myanmar Membara, Junta Militer Lakukan Kudeta dan Tangkap Pemimpin Aung San Suu Kyi

Senin, 01 Februari 2021 | 18:13
@myanmar.tatmadaw

Myanmar Membara, Junta Militer Lakukan Kudeta dan Tangkap Pemimpin Aung San Suu Kyi

Sosok.ID - Myanmar membara.

Pemerintahan sah pimpinan Aung San Suu Kyi dikudeta oleh pihak junta militer.

Kini situasi politik di Myanmar jadi tak pasti dan sepenuhnya militer mengendalikan negara tersebut.

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres mengecam penangkapan pemimpin terpilih Myanmar Aung San Suu Kyi dalam rangkaian kudeta militer yang berlangsung hari ini, Senin (1/2).

Baca Juga: Mertua Tak Hadiri Pernikahannya 7 Tahun Silam, Ayu Ting Ting Blak-blakkan Ngaku Kenal Ayah Mantan Suami Cuma dari Telepon, Tak Direstui?

Saat ini, militer Myanmar telah menyatakan keadaan darurat dan akan berlangsung hingga satu tahun lamanya.

"Ini merupakan pukulan serius bagi reformasi demokrasi di Myanmar," ungkap Stephane Dujarric, juru bicara Guterres, dalam sebuah pernyataan resmi yang dikutipKyodo News.
Hari ini, parlemen Myanmar sebenarnya akan melakukan sidang perdana sejak pemilihan umum 8 November 2020 lalu. Pemilu dimenangkan oleh partai yang dipimpin Aung San Suu Kyi, Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD).

Sayangnya, pihak oposisi, termasuk militer di dalamnya, menolak hasil pemilu tersebut dan menuding ada kecurangan yang masif di baliknya.

Baca Juga: Seakan Putus Urat Malu,Luna Maya Disebut Reino Barack 10 Hari Pasca Putus Masih Nyariin, Terus Merongrong Suami Syahrini soal Ini:Gak Enaklah!

PBB sendiri menilai, kemenangan Suu Kyi dalam pemilu menunjukkan bahwa rakyat Myanmar memang menginginkan reformasi demokrasi.

"Hasil pemilihan umum mencerminkan keinginan yang jelas dari rakyat Myanmar untuk melanjutkan jalan reformasi demokrasi yang dimenangkan dengan susah payah," ungkap pernyataan PBB.

Guterres pun mendesak pimpinan militer Myanmar untuk menghormati kemauan rakyat yang tercermin dari hasil pemilu. Ia meminta militer untuk tetap berpegang pada norma demokrasi dan mengutamakan dialog untuk menyelesaikan perbedaan.

Aung San Suu Kyi ditahan bersama petinggi partainya

Militer Myanmar mengambil alih kekuasaan dari pemerintahan Aung San Suu Kyi padaSenin (1/2). Kini, militer mengumumkan keadaan darurat nasional selama satu tahun.

Baca Juga: Ketahuan Banget Biar Nggak Kelihatan Ngebet, Ariel NOAH Disebut Sosok Ini Sering Sengaja Telat Kirim Pesan ke Luna Maya: Ih Biar Gak Ketahuan!

KepadaReuters, juru bicara NLD Myo Nyunt, mengatakan, Suu Kyi, Presiden Myanmar Win Myint, dan para pemimpin NLD lainnya telah ditangkap pada dini hari tadi.

Pada pemilihan di November tahun lalu, NLD memenangkan cukup kursi untuk membentuk pemerintahan. Tetapi, militer mengatakan, pemungutan suara itu curang.

NLD memenangkan 83% kursi yang tersedia dalam pemilihan 8 November dalam apa yang oleh banyak orang dianggap sebagai referendum terhadap pemerintahan sipil Suu Kyi.
Namun, militer membantah hasil tersebut, mengajukan pengaduan ke Mahkamah Agung terhadap Presiden Myanmar dan ketua komisi pemilihan.

Ketakutan akan kudeta militer meningkat, setelah militer baru-baru ini mengancam akan "mengambil tindakan" atas dugaan penipuan. Komisi pemilihan telah menolak tuduhan tersebut.

PBB didesak turun tangan dalam mengatasi permasalahan ini dengan mengirimkan pasukan perdamaian ke Myanmar.(*)

Sumber : Kontan

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber : kontan

Baca Lainnya