Sosok.ID - Chamoy Thipyaso sampai sekarang masih tercatat sebagai pemegang rekor hukuman penjara terlama di dunia, dengan hukuman 141.078 tahun.
Vonis tersebut dijatuhkan pada wanita asal Thailand karena telah terbukti bersalah dalam kasus penipuan.
Dalam keterangan pengadilan, vonis tersebut dijatuhkan pada Chamoy karena terbukti menipu lebih dari 16.000 orang.
Ia divonis bersalah pada tanggal 27 Juli 1989 silam.
Baca Juga: Ogah Tinggal Seatap Lagi dengan Istri, Pria Ini Nekat Rampok Bank Demi Bisa Tidur di Penjara
Yang lebih mengejutkan, wanita berbahaya ini bukan orang sembarangan sebelum ia berurusan dengan hukum.
Mengutip dari Steemit, Chamoy merupakan istri dari seorang petinggi militer di Thailand.
Chamoy Thipyaso ternyata adalah istri dari anggota Royal Thai Airforce dengan pangkat cukup tinggi.
Tak hanya itu saja, Chamoy juga merupakan pegawai Petroleum Authority of Thailand.
Jerat hukum yang harus dihadapi Chamoy bermula saat dirinya menggagas sebuah program pendanaan.
Program yang diberi nama Mae Chamoy Fund didirikan oleh istri tentara Thailand itu pada tahun 1960-an dengan sistem chit fund.
Chit fund yang dimaksudkan adalah untuk mengharuskan para peserta menyumbang sejumlah uang dalam waktu yang sudah ditentukan.
Peserta pun kemudian akan melakukan biding untuk mendapatkan jumlah bonus yang juga sudah ditentukan.
Dalam penjelasan sederhana, sistem ini bertujuan meminjam uang satu orang untuk membayar utang orang lain.
Peminjam membuat komitmen untuk membayar kepada pemberi pinjaman dengan pengembalian tinggi.
Pemberi pinjaman lalu mengiklankan bahwa mereka sudah menerima pengembalian agar dapat menarik peminjam lain.
Sistem serupa juga populer di India pada tahun-tahun tersebut.
Dalam waktu 20 tahun yakni sampai tahun 1980-an Chamoy telah menarik setidaknya 16.231 klien.
Di antara klien-kliennya, ada anggota terkemuka dari kalangan militer dan keluarga kerajaan Thailand, yang mendorong pemerintah menalangi bank dan mengumpulkan dana.
Namun Chamoy justru melakukan penipuan dengan skema piramida dan berhasil meraup untung sebesar Rp 4,2 miliar.
Meski telah dinyatakan bersalah, Chamoy awalnya hanya ditahan oleh Angkatan Udara Thailand dan tidak pernah menjalankan persidangan.
Bahkan korban yang tidak memiliki pangkat di pemerintahan maupun militer pun harus merelakan uang mereka hilang lantaran tak diganti rugi.
Ia pun akhirnya dijatuhi hukuman pada tanggal 27 Juli 1989 setelah Raja Bhumibol Adulyadei turun tangan.
Walaupun mendapatkan hukuman penjara 141.078 tahun, nyatanya Chamoy hanya menjalankan 20 tahun saja.
Hal itu lantaran negaranya atau Thailand memiliki aturan maksimal hukuman kurungan bagi kasus penipuan hanya selama 20 tahun.
Melansir dari Wartakota, (20/5/2020) banyak bukti yang menyatakan Chamoy hanya menjalankan 8 tahun penjara dan identitasnya disembunyikan.
(*)