Sosok.ID - Pernikahan pengantin sesama jenis bukan kali pertama terjadi di Tanah Air.
Kali ini pernikahan pengantin sesama jenis terjadi di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Mirisnya, meski sama-sama tahu bahwa jenis kelamin mereka sama, pasangan pengantin ini tetap melangsungkan pernikahan.
Akibatnya, pengantin pria yang ternyata wanita ini nyaris menjadi sasaran amuk warga yang datang menghadiri undangan pesta.
Ya, salah satu tujuan final seseorang dalam memadu jalinan cinta adalah ikatan pernikahan.
Momen pernikahan adalah peristiwa penting dalam hidup seseorang yang tak bisa dilupakan begitu saja.
Apalagi pernikahan yang terjadi usai menjalin cinta bertahun-tahun dengan orang terkasih.
Tak ayal, pernikahan pun menjadi salah satu tujuan hidup seseorang yang begitu penting dan tak bisa dilewatkan begitu saja.
Namun apa jadinya bila pernikahan tetap terjadi meski kedua pasangan pengantin terbukti melanggar adat norma yang berlaku?
Seperti yang belum lama ini terjadi pada pasangan pengantin di Kabupaten Soppeng, Sulawesi Selatan.
Peristiwa ini terungkap setelah warga yang menghadiri resepsi pernikahan curiga dan mencari tahu asal usul sang mempelai pria yang ternyata adalah seorang perempuan.
Aparat kepolisian sendiri mengamankan kedua pelaku guna menghindari amukan warga yang geram akan peristiwa ini, Minggu, (14/6/2020).
Resepsi pernikahan yang digelar antara mempelai wanita MT (21) dengan mempelai pria, MTR (24) di Desa Baringeng, Kecamatan Lilirilau pada Selasa, (9/6/2020) ini awalnya berjalan lancar.
Namun, warga yang datang sebagai tamu undangan menaruh curiga akan perawakan mempelai pria yang mirip wanita.
Kecurigaan ini pun ditindaklanjuti dengan mencari asal usul mempelai pria melalui kepala desa setempat.
Komunikasi antara kepala desa mempelai wanita dan kepala desa mempelai pria pun mengungkap fakta yang mencengangkan, bahwa pengantin pria adalah seorang wanita.
"Banyak warga yang melapor akan kecurigaan mempelai pria akhirnya saya berkoordinasi dengan kepala desa di mana mempelai pria berasal.
Ternyata dari data yang ada dia ternyata perempuan bukan laki laki," ujar Kepala Desa Baringeng kata Andi Aris, melalui pesan singkat, Sabtu, (13/6/2020).
Informasi yang dihimpun Kompas.com, MTR merupakan warga Dusun Solie, Desa Pising, Kecamatan Donridonri.
Pernikahan keduanya dilakukan secara siri lantaran tidak ada rekomendasi pernikahan dari pihak pemerintah desa ataupun dari Kantor Urusan Agama (KUA) setempat.
"Iya memang benar dia adalah warga saya dan dia itu perempuan.
Soal pernikahannya itu kami tidak ketahui, sebab tidak ada laporan yang masuk ke kantor desa," kata Kepala Desa Pising, Kecamatan Donridonri Sitti Salmiah melaui pesan singkat.
MT dan MTR diketahui telah menjalin asmara sejak lima bulan lalu.
MT baru mengetahui bahwa MTR adalah juga seorang wanita dua bulan lalu.
Namun, lantaran asmara yang dijalin sudah dekat sehingga MT tidak keberatan MTR adalah wanita hingga merelakan dirinya dilamar oleh MTR.
"Dari hasil penyelidikan bahwa MT ini sejatinya mengetahui bahwa MTR ini adalah seorang wanita dan telah menjalin asmara sejak lima bulan lalu.
Adapun ijab kabul mereka terlaksana setelah MTR memalsukan identitasnya kepada orangtua MT bahwa dirinya adalah seorang pria.
Padahal sejatinya adalah wanita," kata Kapolres Soppeng AKBP Puji Saputro Bowo Leksono, melalui pesan singkat kepada Kompas.com.
Pernikahan pasangan sesama jenis bukan kali pertama terjadi di Indonesia.
Sebelumnya, pernikahan sesama jenis juga pernah terjadi di sejumlah daerah di Tanah Air.
Mirisnya, bahkan ada yang sampai tak sadar menikahi pasangan dengan jenis kelamin sama danbaru sadar ketika melewatkan malam pertama.
(Abdul Haq/Kompas.com)
(*)